Selingkuhan

47.6K 1.7K 37
                                    

Oke sebelum lanjut aku minta maaf iya kalo ada tipo dan salah nulis nama atau panggilan antar tokoh nya 😁

Next...

Setelah kejadian Clara yang sudah berada di depan rumah pagi-pagi Brian tak ambil pusing toh malah bagus jadi dia tak perlu repot-repot menjemput kerumah sakit

"Makan dan minum obatmu, istirahatlah aku sudah meminta orangku untuk mengurus perpanjangan cutimu" ucap Brian yang saat ini berada dikamar Clara

"Terima kasih" balas Clara dan memakan, makanan yang Brian bawa

"Habiskan, aku masih ada urusan" setelah berucap seperti itu Brian meninggalkan kamar Clara

Selang beberapa menit Brian keluar dari kamar Clara, terdengar suara pesan masuk di ponsel Clara

"Temui aku besok di restoran Pasta jam 18.00"

Itulah isi pesan masuk yang Clara baca "siapa ini?" gumam Clara

Kling...
  
                          "Stevani"

Pesan dari nomor yang sama dan ya Clara tau siapa orang yang mengirimkan pesan itu STEVANI

"Ada apa dia mengajakku bertemu? Ini Stevani pacar Brian atau Stevani yang lain?" tanya Clara pada diri sendiri

Kling...

"Jangan beritahu Brian aku mengajakmu bertemu"

Isi pesan dari nomor yang masih sama, dan fix itu menjawab pertanyaan Clara bahwa dia adalah Stevani kekasih Brian

Karena habis minum obat yang menyebabkan rasa kantuk, Setelah membacanya Lisa tak membalas pesan itu dan memilih melanjutkan aktivitasnya untuk tidur

Sedangkan dikamar lainnya tampak Brian sedang mondar-mandir karena Stevani tak bisa dihubungi sejak tadi. Saking tak tahan lagi dengan rasa cemas yang menggunung Brian mengambil kunci mobilnya dan segera menuju ke apartemen Stevani

Tampak sepasang pria dan wanita saling berpelukan dengan selimut yang menutupi tubuh mereka yang tak mengenakan sehelai benangpun, si wanita yang tak lain adalah Stevani menarik nafas setelah mengirim pesan pada Clara yang tak kunjung wanita itu balas. Jika ada yang bertanya dari mana Stev mendapat nomor Clara, itu hal yang mudah.. Yups.. Dia mendapat nomor Clara daru laki-laki yang sedang memeluknya yang tak lain adalah salah satu dokter kenalan Clara dan juga selingkuhan Stev

"Kenapa sayang?" tanya suara serak berat

"Brian sudah menikah" jujur Stev pada laki-laki yang bernama Jordi

"Benarkah dengan siapa?" tanya Jordi sedikit antusias karena jika Brian sudah menikah maka Stev akan sepenuhnya menjadi miliknya

"Dengan Clara, kau kenal kan?"

"Clara dokter anak yang bekerja dirumah sakit sepertiku?"

Stevani mengangguk menjawab pertanyaan Jordi

"Oh pantas kau meminta nomornya dariku, oh ya dan kenapa kau bisa tau aku bekerja dirumah sakit yang sama dengan Clara?" tanya Jordi penasaran pasalnya dia tak pernah mengenalkan Clara dengan Stevani

"Saat berkunjung kepanti asuhan, Kebetulan dia disana dan aku melihat suster yang bersamanya memakai pakaian dari RS tempatmu bekerja" jawab Stev

"Dan untuk apa kau meminta nomornya?" tanya Jordi lagi

"Aku mengajaknya bertemu"

"Untuk apa? Kau tak akan membuat kekacauan dengannya kan, seperti melabrak atau lainnya?" tanya Jordi agak ngeri

"Ntahlah lihat saja nanti" jawab Stev sembari berdiri dan menuju kamar mandi

"Sudahlah.. Lupakan saja Brian, biarkan dia bersama istrinya dan kau bersamaku selamanya" kata Jordi sambil menyusul Stev

"Kau taukan aku mencintai Brian" jawab Stev sambil menunduk, kemudian mendongakkan wajahnya dan menatap mata Jordi "kita tau hubungan kita sudah salah dari awal, aku berkencan denganmu karena perjanjian itu kan, perjanjian agar karir modelku terus menanjak tapi untuk hati?.. Maaf aku hanya mencintai Brian tapi aku menyayangimu Jor" jawab Stev panjang lebar kemudian memeluk erat Jordi

"Ya Stev... Aku tau itu.. Dan makasih karena mau menjalani hubungan ini" balas Jordi lirih, miris sungguh dia mencintai Stev. Dia jatuh cinta sejak pertama bertemu Stev di salah satu mall dan ada sedikit insiden yang membuat mereka lebih saling kenal hingga perjanjian kontrak itu. Perjanjian itu Jordi yang menawarkan dan merayu Stev hingga berani bermain di belakang Brian tanpa Jordi tau seperti apa Stev sebenarnya

"Sayang... Sayang.... Kau dimana jangan membuatku khawatir, STEVANI" setelah sampai di apartemen Stev, Brian tak menemukan keberadaan Stev diamana pun dalam apartemen itu

"Kau kemana sayang, aku mohon angkat telfonku" lirih Brian duduk di pinggir ranjang Stev yang tampak berantakan karena tak di bersihkan oleh tuannya. Stev orang yang cinta bersih dan tak mungkin meninggalkan kamarnya dalam keadaan berantakan seperti ini" pasti dia sangat terpukul" lirih Brian dan mengusap kasar wajahnya

Berjam-jam Brian menunggu Stev di apartemennya dan akhirnya wanita yang ditunggunya itu menunjukkan wajahnya "Ya Tuhan sayang, kau dari mana saja, kenapa tak menjawab panggilan telfonku" tanya Brian pada Stev yang baru saja memasukki apartemennya

"Kau kenapa disini? aku masih tak mau menemuimu" ucap Stev ketus dan meninggalkan Brian yang mematung karena Stev yang menolak pelukannya

"Pulanglah" ucap Stev kemudian BLAM.. Pintu kamar tertutup. Brian meluruh disofa ruang tamu, mengusap wajahnya dengan kasar kemudian berdiri dan meninggalkan apartemen Stev

Clara habis mandi dan tanpa sengaja dia membasahi perban yang ada dikepalanya dengan susah payah Clara melepas perban itu

"Mba Clara maaf saya masuk, eh ya ampun kenapa itu perbannya dibuka kan belum boleh mba Clara" mba Titi yang masuk kamar untuk mengantarkan makan malam Clara terkejud melihat apa yang dilakukan Clara

"Basah mba Titi tadi mandi gk sengaja ke siram, jadi harus di ganti" jelas Clara

"Oalah memang bisa ganti sendiri mba nanti kalo salah gimana?" tanya mba Titi cemas

"Ya udah mba Titi tolong bantuin ya, bisakan?"

"Anu saya takut mba, ah tunggu saya cari bantuan dulu" mba Titi segera berlari keluar tanpa bisa Clara cegah

"Alhamdulliah.. tuan tuaaan... Itu.mba Clara" triak mba Titi yang melihat Brian memasuki rumah

"Kenapa Clara?" tanya Brian

"Itu lukanya tuan perbanya le..." belum sempat mba Titi menyelesaikan ucapannya Brian sudah menuju kamar Clara

"Kenapa kau lepas perbannya?" tanya suara berat itu

"Eh..Brian Anu tadi aku mandi gk sengaja kena air" jelas Clara sambil mencoba memasang perban tapi gagal karena lukanya berada pada bagian belakang kepala

"Ceroboh" ucap Brian dan mengambil alih memasang perban

My Ex-Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang