Setelah kejadian di panti asuhan. Clara merasa jika dy tidak membatalkan perjodohan ini maka hidupnya nanti akan lebih buruk di banding di tinggal tunangan tepatnya mantan tungannya dulu menikah
Huft, helaan nafas lelah clara terdengar di ruangan kerjanya. "Tuhan aku harus apa kalau begini dan kenapa laki-laki itu menerima perjodohan ini jika dy sudah memiliki kekasih. Andai dy menolak pasti akan lebih mudah". Clara memijat pangkal hidungnya
Tok..tok..
"Permisi dokter?" Kata salah satu suster yang mengetuk pintu ruangannya
"Ya sus, ada apa?" Jawab Clara
"Ada yang mencari dokter Clara, saya sudah bilang kalau dokter sedang istirahat tapi dy tidak percaya dan meminta untuk di antar ke ruang kerja dokter. Saat ini ada suster yang sedang menahannya, apa dokter ingin menemuinya?" Kata suster
"Siapa sus? Pasien? Tapi bukannya aku sudah tidak ada pasien untuk hari ini hanya kunjungan rutin untuk melihat kondisi pasien, tapi itu nanti sore dan ini masih jam 12". Bingung Clara
"Benar dokter dy seorang laki-laki dewasa dan kalau tidak salah saya pernah melihatnya di majalah bisnis". Jawab suster itu lagi
Laki-laki, majalah bisnis mana mungkin Brian dari mana dy tau tempat kerjaku pikir Clara.
"Ya sudah tak apa, antarkan saja dy keruanganku sus""Baik dokter". Jawab suster itu dan meninggalkan ruangan Clara.
Tok..tok... Terdengar ketukan pintu lagi.
"Ya silahkan masuk". Jawab Clara dari dalam
Ceklek.. Munculah pria dari balik pintu yang membenarkan pikiran Clara. Ya Brian adalah lelaki itu
"Ada yang harus kita bicarakan". Kata Brian setelah sampai didepan meja Clara
Clara kaget tapi dy menyembunyikannya dengan apik. Apa yang perlu kita bicarakan. "Oh aku tau kau akan membatalkan perjodohan kita kan. Ya Tuhan aku lega sekali akhirnya kau sadar, kau punya kekasih dan ya pantasnya kau menikahi kekasihmu". Ucap Clara bahagia
Barusan dy tertawa manis juga batin Brian. Tapi kemudian tawa bahagia itu berhenti seketika karena ucapan Brian
"Aku kesini untuk memberikanmu ini, bacalah dan jangan harap perjodohan ini batal pantang bagiku menolak setelah menerima". Kata Brian sambil melemparkan map keatas meja
Wajah Clara menjadi dingin lagi kemudian mengambil map itu dan membukanya
Perjanjian
-Pihak pertama
Brian Aditya Alvarenzo-Pihak kedua
Clara Hanzelin1. Kedua belah pihak tidak boleh ikut campur urusan pribadi
2. Pihak pertama berkuasa penuh atas rumah yang akan ditempati
3. Bersikap suami istri hanya didepan keluarga dan pihak yang mengetahui pernikahan
4. Pernikahan akan berlangsung selama 2 tahun
5. Pihak kedua tidak boleh jatuh cinta dengan pihak pertamaTtd
Pihak pertama.
Brian Aditya AlvarenzoPihak kedua.
Clara HanzelinClara mengernyitkan alisnya ketika membaca poin nomor 5.
"Tunggu, aku ingin menambahkan syaratnya". Kata Clara tanpa menoleh pada Brian"Apa itu?" Tanya Brian
-Pihak pertama juga tidak boleh jatuh cinta pada pihak kedua
-Jika pihak kedua merasa tidak nyaman berada satu rumah dengan pihak pertama maka pihak kedua berhak pergi dari rumah tersebut. Ucap Clara tegas dan menatap Brian"Baiklah lagian aku juga tak akan jatuh cinta denganmu dan itu akan bagus jika kau pergi dari rumahku karena aku akan membawa kekasihku nanti". Balas Brian dengan santai
"Waaaaah.. Tampaknya akan ada cerita sang istri menjadi perusak hubungan suami dengan kekasihnya. Ckckck sudahlah lebih baik kau batalkan saja perjodohan ini masih ada waktu kita juga belum tunangan". Kata Clara acuh tak acuh
"Apa katamu membatalkan perjodohan, heh kau lupa pertunangan dan pernikahan kita dilakukan bersaman. Dan soal kekasihku, aku akan menikahinya setelah pernikahan konyol ini selesai". Ucap Brian dingin
"Lucu sekali anda tuan, memang kekasih anda akan terima dan menunggu selama 2 tahun". Sinis Clara
"Sudahlah, itu urusanku. Oke, jadi kita sepakat dengan perjanjian tersebut. Pengacaraku akan mengurusnya dan akan memberikan perjanjian yang asli dan jangan lupa untuk menandatanganinnya Kau faham" tegas Brian
"Ya.. Ya.. Dan segeralah pergi dari ruanganku karena aku malas melihatmu lama-lama disini". Usir Clara pada Brian
"Kau!!!" Betak Brian dan mendekati kursi Clara dan berhenti tepat di depannya. Brian menunduk dan berkata, "jangan macam-macam denganku"
"Hey.. Tuan justru kau yang macam-macam dan menjauhlah dari wajahku". Balas Clara dan menatap tepat pada manik Brian
Brian justru makin tertantang dan makin mendekat.
CUP ..
Dan segera berlalu dari ruangan Clara tanpa rasa bersalah"KURANG AJAR KAU BRENGSEEEEEEEEK". Triak Clara setelah sadar dari shocknya
"Hahaha apa yang aku lakukan barusan, tapi bibir sadisnya itu cukup menggoda. Oh ya Tuhan Stev maafkan aku". Gumam Brian pada dirinya sendiri
Sedangkan Clara, masih dengan emosinya. Dasar laki-laki brengsek, belum menjadi suami dy sudah banyak tingkah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-Husband [END]
ChickLitTuhan Jangan pertemukan aku dengan mantan suamiku lagi. ~Clara Hanzelin Kau sendiri yang membuatku ingin memilikimu lagi dan kali ini tak akan kubiarkan kau lepas. ~Brian Aditya Alvarenzo