21. Kencan

4.7K 516 39
                                    

Jisung menghabiskan waktu bersama dua anaknya. Minji dan Jiho. Hari ini hari libur, tapi Minho ada meeting mendadak, dia bilang tidak akan lama. Hanya dua sampai tiga jam, setelah itu Minho akan pulang dan mereka akan berkumpul bersama.

Sudah hampir sebulan sejak Jisung menerima Minho kembali. Minho dan Jiho lebih sering menginap di apartemen Jisung dibanding pulang ke rumah mereka. Apalagi Jiho, dia selalu ingin tidur bersama Minji.

Minho mengajak Jisung untuk tinggal di rumahnya. Tapi Jisung menolak, mereka masih hanya sebatas sepasang kekasih, dan Minho belum resmi bercerai dengan Seungmin.

Minho juga menawarinya sebuah rumah, yang nantinya akan menjadi tempat tinggal mereka juga setelah menikah, tapi Jisung lagi-lagi menolak, Jisung merasa masih belum saatnya.

Selain sibuk dengan pekerjaannya, Minho juga sedang sibuk mengurus perceraiannya dengan Seungmin. Tapi Minho menepati janjinya, sesibuk apapun dirinya, Minho tidak pernah melupakan Jisung dan anak-anaknya.

Jisung senang. Minho benar-benar sudah berubah.

"Mama, ada yang ketuk pintu. Jiho yang buka ya?"

"Jangan, biar mama aja ya. Jiho lanjut mainnya sama Minji."

Jisung beranjak dari dapur. Awalnya Jisung sedang mengupas buah-buahan untuk Jiho dan Minji.

"Hai, Jisung."

Jisung sedikit terkejut saat melihat Hyunjin yang datang.

Mau apa lagi? Apa Hyunjin masih akan menyuruhnya untuk menjauhi Minho?

"Oh, jangan salah paham. Gue kesini disuruh kak Minho kok. Ini ada surat dari dia."

Jisung dengan ragu menerima sebuah kertas berwarna biru muda yang dilipat. Dan dia membaca tulisan di dalamnya.

'Hyunjin akan datang menjemput kamu, kakak tunggu kamu di suatu tempat, hmm... bisa dibilang kakak ajak kamu kencan. Dandan yang cantik ya, sayang.

-Lee Minho-'

Jisung tersenyum dalam hati. Ini sungguh tulisan tangan Minho. Jisung masih sangat mengenalinya.

Pantas saja tadi ketika Minho pergi, dia memakai setelan jas yang begitu rapi, lengkap dengan dasi nya. Biasanya Minho jika pergi bekerja hanya memakai kemeja dan jas saja. Jisung pernah bertanya kenapa tidak memakai dasi supaya lebih rapi, tapi jawabannya...

'Gak nyaman, Ji. Dasi cuma buat acara penting. Lagian kakak yang punya perusahaan kok, gak bakal ada yang negur kakak. Kalau kakak pake dasi, aura ganteng kakak nambah, nanti karyawan pada ambyar takutnya.'

Selalu. Minho masih dengan tingkat percaya diri nya yang begitu tinggi.

"Lo sekarang dandan yang cantik, Ji. Kak Minho nunggu lo."

"Tapi anak-anak..."

"Nanti ada Sungchan yang jagain."

"Sungchan?"

Hyunjin tersenyum melihat wajah Jisung yang kebingungan.

"Iya, Sungchan. Tapi nih anak kayanya ngaret deh."

Hyunjin mengomel sambil melihat jam di tangannya.

"Lo dandan dulu aja. Biar gue hubungin Sungchan suruh buruan. Bisa-bisa nya babysitter telat."

Jisung tertawa mendengar sebutan yang diberikan Hyunjin pada Sungchan.

My EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang