22. Lamaran Mendadak

4.5K 498 38
                                    

Jisung berhenti di depan sebuah pintu dengan angka 201. Hyunjin ada di belakangnya.

"Udah siap?"

Jisung hanya mengangguk. Sebenarnya dia gugup. Apa yang ada di dalam sana? Benarkah Minho? Atau ini sebuah jebakan?

Hyunjin mengetuk pintu kamar itu. Kemudian terdengar sahutan dari dalam.

"Ya, masuk."

Itu suara Minho. Jisung mengenalnya dengan baik.

"Ayo tuan putri, silakan masuk."

Hyunjin membukakan pintunya dan mempersilakan Jisung masuk.

Jisung masuk dengan langkahnya yang lamban. Pasalnya ruangan itu gelap. Dan Jisung tak menemukan Minho.

Pintu ditutup dari luar oleh Hyunjin. Jisung panik. Tapi ketika dia berbalik kearah pintu, dia mendapati Minho ada di belakangnya.

"Kakak!"

"Hahaha... lucu muka kagetnya!"

"Ih! Gak lucu! Aku takut tau!"

Minho dengan kurang ajarnya malah menarik Jisung ke dalam pelukannya. Tentu Jisung berontak. Apa-apaan, Minho pikir Jisung akan melunak begitu saja?

"Lepasin! Nyebelin banget sih!"

Minho masih tertawa. Dan sekarang dia malah mencubit pipi Jisung karena terlalu gemas.

Jisung kesal dan dia menginjak kaki Minho hingga pemiliknya kesakitan. Padahal tidak seberapa, Minho hanya lebay.

"Huhu... yaudah iya kakak minta maaf, huhu... sakit..."

"Tau ah! Nyalain lampunya ih! Ngapain gelap-gelapan?"

"Biar lebih menghayati."

"Hah?"

CUP

"Kak Minho!"

Minho memang semakin berani. Mencium Jisung, memeluk Jisung, bahkan sering juga meremas pantat si manis. Untung saja tingkahnya itu tidak pernah ketahuan oleh anak-anaknya.

"Iya kakak nyalain lampunya."

KLIK

Lampu nyala dan Jisung terpesona dengan apa yang ada di hadapannya.

Tempat tidur dengan sprei berwarna putih bersih itu penuh dengan taburan kelopak bunga mawar merah. Tepat di tengah-tengah, kelopak bunga mawar itu membentuk tanda love.

 Tepat di tengah-tengah, kelopak bunga mawar itu membentuk tanda love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja ini ceritanya sore atau malem gitu langitnya gelap 😣)

Melihat keterdiaman Jisung, Minho tahu kalau Jisung sedang terpesona.

"Gimana? Suka?"

"I-ini? Kakak yang siapin sendiri?"

"Iya dong."

My EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang