1. Han Jisung

7.9K 782 31
                                    

Hubungan Minho dan Jisung ketika masih menjadi sepasang kekasih sangatlah indah. Bahkan banyak yang iri dengan hubungan mereka. Banyak juga yang mengatakan kalau mereka sangat cocok, Minho dan Jisung adalah pasangan yang sangat serasi.

Tapi indahnya hubungan itu kandas setelah mereka menikah. Minho sibuk dengan pekerjaannya. Dan Jisung sangat merasa kesepian.

Ya, mungkin memang mereka tidak ditakdirkan bersama. Sebelum menikah saja, ibu Minho menentang hubungan mereka. Minho bahkan hampir dijodohkan dengan calon pilihan ibunya.

Jisung melamun hingga melupakan Minji yang sedang dalam mood buruk.

"Mama! Mama dengerin Minji!"

"Iya sayang, maaf mama melamun."

"Minji gak suka Sojin! Minji ingin punya ayah! Supaya Sojin gak gangguin Minji lagi!"

DEG

Jisung kebingungan harus menjawab apa. Sebenarnya Minji sudah sangat sering mengatakan hal itu. Dia ingin punya ayah. Tapi Jisung selalu tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Minji memang seringkali diganggu oleh teman-temannya karena dia berbeda. Dia tidak punya ayah, tidak seperti temannya yang lain. Bahkan kadang Jisung merasa sangat sedih ketika ada beberapa anak yang mengejek Minji karena pekerjaan Jisung sebagai petugas kebersihan.

"Mama!"

"Sayang... maaf..."

"Mama gak sayang Minji!"

Selalu berakhir seperti ini. Minji yang merajuk dan tidak mau berbicara padanya, kemudian Jisung membujuknya dengan embel-embel akan membelikan es krim atau cokelat, dan akhirnya mereka kembali berbaikan.

Ini semua salah Jisung juga. Jisung tidak pernah mengatakan pada Minji dimana ayahnya berada. Dia hanya bilang bahwa ayah Minji sedang pergi jauh dan tidak tahu kapan kembali.

Ya, ini semua salahnya. Bahkan dia juga yang membuat rumah tangganya dengan Minho hancur.

.

.

.

Jisung juga bekerja menjadi kasir di sebuah mini market. Sepulang Minji sekolah, dia mengantar Minji ke rumah Felix -sahabatnya- dan menitipkannya disana. Saat dia pulang bekerja malam nanti, dia akan menjemput Minji.

Keadaan ekonomi Jisung terbilang buruk. Tapi dia berusaha untuk terlihat baik-baik saja di hadapan Minji. Apapun yang Minji minta, sebisa mungkin Jisung akan mengabulkannya.

Beruntung pemilik yayasan taman kanak-kanak tempat Minji sekolah memberikan dia diskon untuk bayaran uang sekolah Minji. Tentu saja karena Jisung juga bekerja disana. Setidaknya beban dia sedikit berkurang. Karena demi Tuhan, kebutuhan Jisung cukup banyak. Selain uang sekolah Minji, dia harus membayar sewa apartemen, untuk makan sehari-hari, dan kebutuhan Minji lainnya.

Jisung tahu dia tidak punya uang banyak, tapi dia tidak mau Minji merasakan hidup susah. Dia bisa saja pindah ke apartemen yang lebih kecil dari apartemennya sekarang, tapi tentu itu akan membuat Minji merasa tidak nyaman.

Jisung bisa saja tidak membelikan Minji susu untuk diminumnya setiap hari, tapi dia ingin Minji tumbuh dengan sehat tanpa kekurangan nutrisi. Bahkan Jisung kadang memaksakan dirinya untuk membeli daging untuk Minji. Dia ingin Minji makan makanan yang bergizi.

Jisung bisa saja tidak menuruti keinginan Minji ketika putrinya memintanya untuk membeli mainan. Tapi Jisung ingin Minji bisa bermain seperti anak lainnya.

My EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang