17. Hancur

5.8K 591 14
                                    

Minho menghela nafasnya untuk ke sekian kalinya. Dia sudah berdiri di depan pintu apartemen Bangchan. Tapi tak ada keberanian untuk mengetuk pintu ataupun menekan bel agar sang pemilik membukakan pintu untuknya.

Yang Minho lakukan selanjutnya malah menyenderkan tubuhnya pada dinding. Tatapannya kosong.

Kemudian dia mengeluarkan ponselnya. Menghubungi seseorang.

"Chan, gue ada di depan apartemen lo, bukain pintu."

"Hah? Anjir lo kenapa gak pencet bel aja sih, Ho?"

Minho hanya tersenyum, tanpa ada niatan untuk membalas ucapan Bangchan disana.

Pintu apartemen tak lama terbuka. Bangchan keluar darisana.

"Ho? Lo ngapain disini? Masuk ayo!"

Bangchan membantu Minho untuk berdiri. Kemudian menuntun Minho masuk ke dalam apartemennya.

"Seungmin mana?"

DEG

Bangchan membeku mendengar pertanyaan Minho. Tahu darimana Minho kalau Seungmin ada bersamanya.

"Lo kesini mau cari Seungmin? Bentar. Dia ada di kamar, gue panggil dulu."

Minho hanya diam terduduk di sofa. Dan tak lama setelah itu Bangchan membawa Seungmin keluar dari kamar.

Wajah Seungmin tertekuk malas. Apalagi setelah dia melihat keberadaan Minho.

"Jangan salah paham dulu, Ho. Seungmin bingung mau kemana setelah pergi dari rumah kalian, dan gak mungkin dia pulang ke rumah orang tuanya. Gue juga udah bujuk Seungmin buat balik, tapi Seungmin masih belum mau."

"Ini salah gue, Chan. Maaf gue egois selama ini."

"Minho... maksud lo?"

"Seungmin lebih bahagia sama lo kan? Hubungan kalian masih berjalan bahkan sampai sekarang. Pernikahan gue sama Seungmin bukan halangan bagi kalian."

Bangchan merasa tidak enak dengan ucapan Minho. Jelas-jelas dia juga salah, dia masih berhubungan dengan Seungmin yang statusnya adalah istri Minho.

"Gue terlalu gegabah dulu, gue tiba-tiba terima perjodohan dengan Seungmin cuma karena gue pengen move on dari Jisung, gue pengen tunjukin ke Jisung kalau gue bisa bahagia tanpa dia. Gue bahkan gak mikirin hubungan kalian, gue bener-bener egois. Gue jahat sama lo, Chan. Gue tega sama sahabat gue sendiri."

Bangchan bisa melihat mata Minho yang berkaca-kaca. Minho menahan tangisnya agar tidak pecah.

"Minho, sorry, gue gak bermaksud untuk bikin rumah tangga kalian berantakan gini."

"Bukan salah lo, Chan. Tanpa kehadiran lo pun, gue sama Seungmin emang gak mungkin bersatu, kami sering bertengkar, dan gue juga ngerasa kalau kami emang gak cocok."

"Kak Minho... maaf kak. Tapi pernikahan kita memang gak dilandasi cinta sama sekali."

Seungmin juga merasa bersalah. Dulu dia terlalu bodoh hingga menuruti begitu saja perjodohan yang diinginkan kedua orang tuanya. Tanpa berpikir ke depannya akan seperti apa kehidupan pernikahan mereka.

"Maka dari itu, sekarang kita akhiri sampai disini. Lo bisa bebas sama Bangchan lagi."

"Tapi Ho-"

"Jiho ikut gue."

"Minho, dengerin gue dulu, lo jangan gegabah kaya gini."

"Keputusan gue udah bulat, Chan. Gue udah mikirin ini matang-matang."

My EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang