9. Pertengkaran

4.9K 576 67
                                    

Minho baru pulang dan mendapati Seungmin yang menatapnya sinis. Jiho sudah tertidur di kamarnya. Hanya ada Sungchan dan Seungmin.

"Darimana aja? Apartemen Jisung?"

Minho tidak menjawab pertanyaan Seungmin, dia malah menghampiri Sungchan.

"Lo pulang aja, dek. Makasih udah jagain Jiho."

"O-oke kak. Gue balik ya."

"Ya, hati-hati."

Sungchan yang merasakan suasana tidak enak antara Minho dan Seungmin tentu saja dengan senang hati menuruti perintah Minho.

"Kakak belum jawab pertanyaan aku."

Minho menghela nafasnya. Kemudian duduk di sofa dengan santainya. Menatap Seungmin yang berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Kalau iya, kenapa? Sekarang kakak tanya balik, se-ramai apa butik kamu sampai kamu sering pulang telat? Bahkan untuk jemput Jiho aja sekarang kamu sering gak sempat."

"Ya kalau banyak pelanggan gimana. Masa iya aku harus pulang. Bos macam apa kaya gitu. Lagian aku juga lagi kekurangan pekerja sekarang."

Bohong. Tentu saja yang dilakukan Seungmin sebenarnya adalah berduaan dengan Bangchan hingga lupa waktu.

"Kakak sendiri ngapain ke apartemen Jisung?"

"Anter Minji pulang."

"Oh, sekarang kakak peduli sama anaknya Jisung?"

"Dia anak kakak juga, Min."

"Yakin? Bukannya dulu kakak gak yakin kalau dia anak kakak?"

"Gak usah ikut campur, bisa? Ini urusan kakak."

"Aku ini istri sah kakak kalau kakak lupa. Dan Jisung itu cuma mantan istri kakak."

"Kakak tahu, emang kamu pikir kakak dan Jisung ada hubungan apa hah? Kalau bukan karena Minji juga kakak gak bakal dekat lagi sama Jisung."

Seungmin tersenyum miring. Berdecak sebal setelahnya.

"Lupa ya dulu Jisung pernah selingkuh? Mau jatuh ke lubang yang sama?"

Minho bangkit. Berdiri dan berjalan menghampiri Seungmin. Tangannya terkepal kuat. Kalau Minho tidak ingat bahwa Seungmin istrinya, mungkin dia sudah melayangkan tinjunya ke wajah Seungmin.

"Cukup. Kamu udah keterlaluan, Seungmin."

"Kenapa? Kakak marah? Coba kakak pikir, gimana kalau ternyata Jisung sengaja memancing kakak pake anaknya itu, supaya kakak jatuh lagi sama dia, padahal tujuan utama dia itu cuma pengen uang kakak aja!"

"CUKUP KIM SEUNGMIN!"

Seungmin mundur beberapa langkah karena Minho membentaknya. Bahkan Minho menyebut nama Seungmin dengan marga aslinya. Matanya berkaca-kaca, menandakan Seungmin akan menangis.

Melihat itu, Minho menyesal. Dia ingin menarik Seungmin ke dalam pelukannya, tapi Seungmin sudah lebih dulu berlari dan mengurung diri di kamar, kamarnya bersama Minho.

.

.

.

Pagi harinya Seungmin bangun dengan pening di kepalanya. Semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Inginnya setelah bertengkar dengan Minho, dia menghubungi Bangchan. Tapi kekasihnya itu tak kunjung menjawab panggilan teleponnya, mungkin Bangchan sedang sibuk.

Dia menemukan sepiring pancake dengan sirup maple buatan Minho di meja makan. Minho termasuk tipe suami yang mandiri, dia bisa memasak dan mengurus rumah sendiri.

My EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang