24. Hari Pernikahan

4.4K 447 20
                                    

Lima bulan berlalu dan tibalah hari ini. Hari dimana Minho dan Jisung akan resmi menjadi sepasang suami istri, untuk yang kedua kalinya.

Rasanya Jisung lebih gugup dari sebelumnya. Felix tidak berhenti menenangkannya. Jujur, dia juga sama seperti Jisung ketika dulu dirinya menikah dengan Changbin.

"Tenang, semua akan berjalan lancar. Percaya deh sama aku."

"Tapi... ya Tuhan... jantung aku gak bisa diem."

"Ya kalau diem kamu udah mati dong, Ji."

"Ih gak gitu Felix!"

Felix tertawa, apalagi melihat wajah Jisung yang merajuk. Menggemaskan sekali.

"Jangan ditekuk gitu mukanya, udah manis banget juga dandannya."

Jisung memakai setelah berwarna serba putih. Wajahnya diberi riasan secukupnya, tapi manisnya bertambah berkali-kali lipat.

"Jisung gak jelek kan?"

"Kamu manis, cantik banget Ji..."

"Tapi kan aku cowok."

"Tapi kamu cantik."

"Felie lebih cantik."

"Ah, kamu kali."

"Felie!"

"Kamu, Ji!"

"Iya, dua-duanya cantik dan manis kok."

Keduanya terdiam seketika saat nyonya Lee memasuki ruangan khusus pengantin itu.

"Nyo-nyonya... si-silakan duduk."

Felix mempersilakan calon mertua Jisung itu untuk duduk. Nyonya Lee hanya tersenyum melihat kegugupan lelaki manis dengan freckles itu.

"Santai aja, nak Felix."

Felix tersenyum canggung. Masalahnya ini pertama kalinya dia bertemu ibunda Minho.

"Jisung..."

"I-iya nyonya..."

"Hey, kok nyonya? Panggil mama dong. Kan bentar lagi mau jadi menantu mama."

"Eum... i-iya mama..."

"Manis banget, pantes Minho cinta mati sama kamu."

Jisung menunduk malu. Itu pujian pertama yang diucapkan ibunda Minho padanya. Dulu ibunya Minho ini selalu menatap Jisung sinis, sampai Jisung tidak berani mengajak bicara ataupun sekedar menyapa.

"Jisung, mama minta maaf ya, dulu sikap mama buruk sama kamu. Mama juga sempat gak setuju sama hubungan kamu dan Minho, mama memaksa Minho untuk menikah dengan Seungmin. Mungkin kalau dulu mama gak seperti itu, pernikahan kamu dan Minho dulu gak harus berakhir."

"Mama, Jisung udah maafin mama. Mama jangan merasa gak enak sama Jisung. Sekarang kan Jisung sama kak Minho akan memulai hidup baru."

"Makasih ya, sayang. Mama titip Minho ya, kalau Minho nakal, Jisung lapor sama mama, biar Minho mama yang urus nanti."

Jisung tersenyum, rasanya bahagia sekali dirinya diterima di keluarga Minho.

"Iya, ma."

Kemudian datanglah tuan Lee. Ayah Minho yang sepertinya tidak menua sama sekali. Wajahnya masih sama seperti terakhir kali Jisung melihatnya.

"Sayang, ayo acaranya sudah hampir mulai, Jisung harus mempersiapkan diri."

"Ah, iya. Jisung, mama tinggal dulu ya. Kamu sama Felix. Tenang, jangan gugup, sayang."

"Iya, ma. Jisung akan berusaha supaya gak gugup hehe..."

"Astaga, calon menantu papa manis sekali."

"I-iya, terima kasih pa..."

My EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang