17. Alvaro - Bad Dream

5.1K 285 6
                                    

Kamis pagi mulai tiba. Satu hal yang harus aku tidak sukai ketika pergi ke luar kota atau mau liburan yang mengharuskan untuk menginap bersama Revita adalah, dia selalu bingung sendiri memilih baju apa saja yang akan dibawanya. Bukan berarti dia ribet. Dia hanya tak suka harus membawa barang banyak, jadi dia langsung ngedumel nggak jelas sepanjang pagi. Dengan sabar aku membantunya memilah baju yang sekiranya memang dia butuhkan di sana. Dan kalian tau apa yang dilakukannya? Dia hanya membaca novel sambil menjawab terserah.

Kalau tidak inget bahwa dia adalah Revita yang aku cintai mungkin saat ini sudah kulempar dengan koper yang ada di hadapanku. Selesai mengepak barang bawaannya, aku bangkit dari dudukku dan menemukannya tertidur dengan novel masih berada di depannya. Membuatku mengerutkan dahi. Ini masih terlalu pagi, dan Revita sudah ketiduran?

Menghampirinya dan membenarkan letak tidurnya. Menyelimuti tubuhnya lalu mengecup keningnya. Membelai kepalanya halus. Apa yang kamu membuatku tak dapat tidur? Apa yang membuatmu takut untuk memejamkan mata? Tak bisakah kamu membaginya padaku dan memberiku kepercayaan untuk mengusir rasa takut itu pergi? Selamat tidur, Ta. Mimpi yang indah batinku.

Aku lalu beranjak pergi menuju kamarku sendiri. Jujur, aku sudah mulai packing sejak tadi malam, jadinya tidak terlalu terburu-buru. Pagi ini aku akan habiskan dengan menggambar beberapa design mobil lagi. Membaca proposal yang baru saja diberikan kak Dafa. Ada seseorang yang ingin men-design mobil anti peluru, namun tetap seperti mobil biasa dengan kaca mobil yang benar-benar gelap dan beberapa tempat rahasia. Mungkin dibuat untuk menyimpan benda berbahaya? Mungkin dia seorang intelijen? Melihat tidak ada nama yang tertera, sudah dipastikan bahwa dia seorang intel, eh atau mungkin seorang mafia? Namun, jika dia mafia, tidak mungkin dia men-design mobilnya di perusahaan legal bukan? Mereka pasti mempunyai usahanya sendiri.

Bayangan mobil yang keren sudah berada di dalam otakku. Langsung saja aku mengambil pensil dan membuat sketsanya sebelum aku pindahkan lewat komputer. Ah, menggambar mobil seperti ini membuatku menginginkan mobil seperti ini juga. Pasti terlihat keren sekali bukan? Nabung dulu deh, kapan-kapan aku akan membuat mobilnya, untuk saat ini gajiku akan kubuat untuk memberikan sesuatu yang sangat istimewa untuk Revita.

Revita memasuki kamarku dengan muka cemberut. Lalu dia duduk di depanku dan mengambil alih sketsaku. Dia sedikit terperangah namun kemudian bibirnya mengerucut lagi. Membuatku mengangkat satu alisku.

“Hobi banget sih ninggal terus kerja? Kan mau liburan, Alvaaa”

“Makanya karena kita mau liburan, aku selesaiin kerjaanku dulu. Terus abis gitu kita liburan”

“Bener besok nggak dibawa kerjaan kamu?”

“Janji” jawabku sambil mengacak rambutnya “Terus kamu ngapain bangun?” tanyaku

“Kamunya ninggalin sih” ujarnya sebel

“Yaudah, sekarang mau kamu apa?” tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari sketsaku

“Kamu udah packing?”

“Udah”

“Yaahhh, terus ngapain dong? Yaudah aku nemenin kamu ngegambar aja deh” jawabnya

Aku, Revita, Yuuta, dan Luke sedang dalam perjalanan menuju rumah Billy. Kami sepakat bahwa berkumpul di rumah Billy. Kami menggunakan mobil Fortuner putih milik kak Dafa. Sengaja memang aku meminjamnya, karena Revita nggak mau memakai Hummer milikku yang katanya tinggi dan terlalu mencolok. Dan dia pikir Fortuner itu pendek kayak Accord gitu? Namun sekali lagi, aku mengalah saja. Daripada harus berdebat dengannya.

Kami yang pertama kali datang di rumah Billy. Dan belum apa-apa Luke sudah dapat akrab dengan Billy, Yuuta masih belum bisa beradaptasi, tapi dia mau untuk membaur dan ikut dalam perbincangan yang terjalin. Tak lama Daniel datang dengan gayanya yang sok cool banget. Lagi-lagi Luke langsung akrab dengan Daniel, untuk kali ini Yuuta bisa dengan mudah akrab dengan Daniel, aku rasa karena karakter mereka yang nyaris sama.

The Same FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang