19.

140 22 17
                                    

Take a deep breathe, and enjoy the story!

Take a deep breathe, and enjoy the story!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫

Tujuh anggota NCT Dream sedang mencoba pakaian yang akan mereka kenakan untuk lagu Dejavu. Lagu pertama setelah Mark kembali menjadi anggota NCT Dream.

"Celanaku terlalu besar, noona." Ucap Haechan.

"Apakah kau rajin berolahraga akhir-akhir ini, hyung?" Tanya Chenle yang sedang mencoba jaketnya tak jauh dari tempat Haechan berada.

"Tentu saja, perutku yang atletis ini akan semakin atletis. Kau jangan terkejut nanti." Jawab Haechan lalu membusungkan dadanya.

"Cih, perutmu yang hampir mirip dengan jjinppang itu kau sebut atletis?" Tanya Renjun yang kemudian mendapat tatapan sinis dari Haechan.

Renjun tersenyum, "Saranghae~" Ucapan Renjun membuat Haechan memalingkan wajah enggan menatap Renjun.

"Coba yang ini." Seolhee datang membawa celana baru dengan ukuran yang lebih kecil.

"Apakah aku terlihat bagus dengan setelan ini?" Jeno memutar tubuhnya secara perlahan ke arah Jaemin.

"Menurutku sudah, tapi sepertinya celanamu terlalu pendek sedikit." Ucap Jaemin. Jeno kemudian menunduk menatap kakinya.

"Jaemin-ah, coba pakaian yang ini." Kyungmi berjalan menghampiri Jaemin dengan satu setelan baju.

Jeno menatap Kyungmi yang sedang tersenyum padanya. Napas Jeno tercekat, rahangnya mengeras. Mengingat bahwa masih ada rahasia yang disembunyikan oleh Kyungmi sejujurnya membuatnya kesal. Namun, Jeno juga khawatir perihal keselamatan Kyungmi yang terancam. Ucapan orang itu tempo hari bisa terjadi kapan saja dan Kyungmi dalam zona bahaya.

Jeno memilih untuk memalingkan wajahnya lalu pergi menghampiri Jisung yang sedang mencoba pakaian di sisi lain ruangan.

Kyungmi menatap kepergian Jeno bingung. "Bagaimana?" Jaemin kembali dengan pakaian yang telah rapih ia kenakan. "Bagus, sangat pas."

Jaemin tersenyum lalu pergi menuju Bomin untuk dipotret. "Ada apa?" Arin menghampiri Kyungmi yang masih diam menatap punggung Jeno.

"Tidak apa-apa. Hanya saja ada yang janggal."

"Janggal kenapa?"

"Andwae! Ada apa denganmu?" Suara teriakan Mark menggelegar dalam ruangan. Seluruh pasang mata menatap Mark dan Haechan saat ini. "Mengapa kau menggigit pundakku?" Tanya Mark dengan nada kesal.

"Kau menginjak sepatuku, hyung. Lihatlah, kakiku sekarang bengkak melebihi kaki gajah." Mark menjitak kepala Haechan gemas.

"Kau ini berlebihan sekali, pundakku juga terasa seperti digigit oleh anjing galak barusan." Balas Mark.

The Sweetest AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang