27.

119 19 21
                                    

Take a deep breathe and enjoy the story guys!

Take a deep breathe and enjoy the story guys!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫

Kyungmi terus mengigit ujung kukunya karena ia resah setelah mendengar berita dari Johnny. Mereka mengatakan bahwa Jeno dipanggil ke kantor untuk menghadap sajangnim mengenai masalahnya dengan Nami. Ten mengatakan bahwa Nami memanglah wanita yang cukup aneh, suasana hatinya dapat berubah dalam sekejap.

"Anggota kami sering dimarahi olehnya karena hal sepele, ketika mood nya buruk, mood kami juga seolah dibuat buruk olehnya." Ucap Ten beberapa saat yang lalu.

"Aku masih tidak menyangka Nami akan bertindak sejauh ini." Hana berdecak dan menggelengkan kepalanya heran.

"Apakah kau baik-baik saja?" Seolhee menatap Kyungmi yang duduk di hadapannya. Seolhee khawatir karena Kyungmi terus melamun, Seolhee merasa iba pada Kyungmi yang terus diganggu oleh Nami.

"A-aku tidak tau," jawab Kyungmi yang masih menunduk. Makanan yang ia pesan belum ia sentuh sama sekali. Selera makannya hilang begitu saja.

"Apa yang membuatmu risau?" Tanya Seolhee lagi.

"Aku tidak tau apakah Jeno baik-baik saja saat ini. Namun, aku juga tidak tau apakah kabar ini adalah fakta atau bualan Nami eonni semata." Kyungmi ragu, apakah selama ini Jeno yang ia kira adalah pria baik-baik ternyata berkedok?

Dada Kyungmi terasa sesak, membayangkan bahwa Jeno yang mulai menghiasi harinya dan membuat jantungnya berdegup dua kali lebih cepat pernah melakukan hal itu dengan seorang perempuan. Perlahan mata Kyungmi memanas, pandangannya mulai kabur. Pantas saja ia bersikap biasa saja setelah ciuman itu, batin Kyungmi.

"Astaga, mengapa kau menangis?" Hana menyadari tetesan pertama air mata Kyungmi. Dengan segera Kyungmi menghapusnya. Saat ingin mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja tiba-tiba ponselnya berdering.

Kyungmi terpaku menatap layar ponselnya. Tubuhnya menegang seolah disengat listrik dan tangannya menjadi dingin. Melihat raut wajah Kyungmi, Seolhee akhirnya bertanya, "Siapa yang menelepon?"

"Jeno..."

"Cepat angkat, mungkin ada hal penting yang hendak ia bicarakan denganmu." Kyungmi meneguk ludahnya sebelum akhirnya melaksanakan perintah Seolhee.

"Aku dengar kau sedang berada di kafe bawah, apakah itu benar?" Suara Jeno yang agak serak masuk ke telinga kanan Kyungmi.

"Iya, benar. Ada apa?"

"Aku ingin bertemu denganmu, temui aku di rooftop sekarang."

"A-aku..."

"Temui aku Kyungmi." Suara Jeno semakin rendah, Kyungmi yakin bahwa Jeno benar-benar serius.

"Baiklah, aku ke sana sekarang." Panggilan mereka selesai. Seolhee dan Hana menatap Kyungmi dengan tatapan 'apa yang ia katakan?'.

"Jeno mengajakku bertemu dengannya, aku pergi duluan."

The Sweetest AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang