02.

289 40 6
                                    

Don't forget to take a deep breathe and enjoy!

Don't forget to take a deep breathe and enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫

Kini Angel dan Ria duduk berhadapan dengan pria yang mengenakan jaket hitam disertai dengan topi berwarna senada. Reino adalah nama dari pria tersebut. Ayah dari Angel yang bahkan sudah tidak ia ingat bagaimana suara dari pria paruh baya itu. Tampilan Reino tidak jauh berbeda dari apa yang Ria ingat terakhir kali, hanya saja rambut dan kumisnya sudah mulai memutih dan tubuhnya lebih kurus. Guratan halus juga sudah mulai terlihat pada dahi dan sekitar pipi tirus Reino.

Ria melirik Angel yang tepat berada di sampingnya. Ria tau bahwa Angel gemetar saat ini, memori peristiwa pertengkaran hebat ibu dan ayahnya pasti kembali teringat. Padahal Angel sudah berusaha menguburnya dalam-dalam dan melupakannya. Perlahan Ria menggapai tangan Angel dari bawah meja lalu menggenggamnya erat.

Angel sempat tersentak sebelum Ria mengangguk pelan dan tersenyum tipis, mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ria memberanikan diri untuk berdeham sebelum memulai pembicaraannya dengan pria pemilik reputasi buruk di matanya. "Apa tujuanmu datang kesini?"

"Lyla masih istriku, kami belum berpisah secarah sah."Tapi tidak pernah kembali selama lima belas tahun dan tidak menafkahi sama saja bohong, batin Ria.

"Tujuanku datang kemari juga karena aku ingin mengajak Angel untuk tinggal bersamaku. Aku tidak ingin putri cantikku ini tinggal sendirian dan terpuruk setiap hari." Ucapan Reino sukses membuat Ria membulatkan matanya terkejut. Ia benar-benar tidak percaya bahwa ucapan itu keluar dari mulut seorang Reino.

"Jangan menatapku seperti itu, aku sudah berubah dan aku berjanji akan menjaga Angel. Aku ingin menggantikan waktu berharga kami yang selama ini telah ku sia-siakan." Reino berpindah menatap Angel, "Kau mau kan, Nak?"

Lidah Angel terasa kelu. Tidak dapat dipungkiri bahwa ia ingin merasakan kembali sosok ayah yang sempat tidak hadir dalam hidupnya. Namun, di sisi lain ia juga masih belum bisa melupakan sikap Reino yang kasar pada Lyla. Reino yang sering mabuk dan berjudi.

Reino bangkit dari duduknya lalu bersimpuh di hadapan Angel sambil memegang kaki Angel erat. "Maafkan Ayah, Nak. Ayah salah karena meninggalkanmu, anak cantik Ayah satu-satunya." Mata Angel terasa memanas, bendungan air mata juga mulai terbentuk.

"Maafkan Ayah, Nak. Tolong kasih Ayah kesempatan untuk menebus semua kesalahan Ayah." Reino terus bersimpuh sampai hampir mencium kaki Angel. Ia terus memohon dengan nada memelas. Karena merasa malu ditatap oleh seluruh orang yang ada di kantin rumah sakit, Angel menggenggam tangan Reino dan mengangkatnya agar berhenti bersimpuh.

"Jangan seperti ini, kau membuat kita menjadi pusat perhatian dan aku tidak suka itu." Ucapan Angel terdengar dingin namun memberi secercah harapan untuk Reino. Reino bangkit dan kembali duduk di hadapan Angel. Ia juga menyeka ekor matanya karena air mata sempat jatuh dari sana.

The Sweetest AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang