[COMPLETED]
"Noona!"
Menjadi seorang Make Up Artist dari NCT membuat hidup Angel yang penuh krikil menjadi penuh bebatuan. Ditinggal oleh Ibu tercintanya, diteror sosok Ayah yang mengerikan, sampai terlibat cinta segitiga dengan pria dingin dan pri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💫
"Hooaamm," Kyungmi menutup mulut dan meregangkan tubuhnya karena ia baru saja bangun tidur. Hari ini adalah hari Minggu, jadwal NCT yang tidak padat membuat Kyungmi mendapat hari libur juga.
Jarum jam masih menunjuk angka delapan. Kyungmi mengusap matanya dan bangkit untuk pergi ke kamar mandi. Saat hendak membuka pintu kamarnya, tiba-tiba saja dentingan tanda bahwa sebuah pesan masuk ke ponselnya memberhentikan kegiatan Kyungmi.
"Haechan??" Kyungmi menggeser pesan dari Haechan untuk membacanya lebih lanjut.
Haechan Annyeong noona, ini aku Haechan Apakah noona ada rencana hari ini?
Kyungmi Aku sudah berkata padamu jangan memanggilku noona lagi, kita seumuran kau ingat?
Haechan Hehe maaf Jadi, apakah kau ada rencana hari ini?
Kyungmi Sejauh ini belum ada Memangnya kenapa?
Haechan Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat
Kyungmi Eoh? Eodi? Waeyo?
Haechan Aku akan memberitahumu nanti Apakah kau mau pergi denganku?
Kyungmi Tentu
Haechan Baiklah, aku akan menjemputmu Bisakah kau memberitahuku alamatmu?
Kyungmi Aku tinggal di apartemen Montreal yang ada di Itaewon
Haechan Arrasseo, aku akan tiba satu jam lagi~
Setelah pesan terakhir dari Haechan telah Kyungmi baca, ia berlari menuju kamar mandi. "Kyungmi-ya! Jangan berlari seperti itu nanti kau terjatuh!"
"Maaf tante!" Seru Kyungmi dari dalam kamar mandi.
Setelah hampir satu jam bersiap, Kyungmi menghampiri Ria yang sedang mengoleskan selai pada roti. Ria menatap Kyungmi penuh tanya, "Kau mau pergi kemana? Cantik sekali."
"Kau kenal Haechan kan, tante?" Ria berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Anggota NCT yang sangat bersemangat itu? Aku pernah bertemu dengannya dua kali, ia benar-benar aktif."
Kyungmi terkekeh, "Iya, ia yang mengajakku pergi. Bagaimana? Apakah kau mengizinkannya?"
"Kalian akan pergi kemana? Sampai pukul berapa?"
"Entahlah," jawab Kyungmi. "Haechan tidak mengatakan kami akan pergi kemana, tapi aku janji akan pulang sebelum jam lima."
