Bantu vote sebelum ataupun sesudah membaca!
Dan terimakasih untuk pembaca gelap, semoga kalian diberikan hidayah^ ^Maaf untuk keterlambatan updatenya!
Ziva memegang perutnya yang masih rata, ia mengusapnya perlahan dengan diikuti oleh airmatanya yang mengalir. Ada rasa penyesalan yang teramat dalam yang Ziva rasakan, namun semua sudah terjadi atas kecerobohannya dan penyesalanpun sudah tidak berguna.
Masa remaja dan masa depannya sudah hancur, masa kebersamaan dengan temannya sudah menghilang. Semua begitu cepat berlalu, seakan Ziva yang seperti menua sendiri dan merasakan waktu begitu cepat berputar.
Tidak ada harapan, hanya ada rasa sesal dan kesal yang ia rasakan saat ini.
Tuk tuk tuk...
"Ziva, apa kakak boleh masuk?"
Suara Jihan terdengar diambang pintu kamar Ziva, namun tidak ada rasa yang mampu mendorong bibir Ziva untuk berucap. Ia hanya diam tanpa memberi jawaban pada Jihan.
Lalu pintu terbuka dan menampilkan sosok Jihan sambil berjalan menghampiri Ziva.
"Udah gak perlu nangis lagi, semua udah terjadi gak akan bisa kembali kayak dulu lagi"ucap Jihan sambil mengusap rambut Ziva
Bukannya berhenti, Ziva malah semakin menangis, kini ia menangis dipelukan Jihan. Saat itu mungkin hanya Jihan yang bisa mengerti perasaannya, tidak ada seorangpun lagi.
"Didepan ada teman teman kamu, mereka mau ketemu sama kamu"sambung Jihan
Ziva langsung terkejut, ia menjauh sedikit dari Jihan dan menolak untuk bertemu teman temannya karena malu.
"Ziva malu kak, pasti mereka udah tau apa yang terjadi sama Ziva"lirih Ziva
"Gak perlu malu. Mereka datang kesini buat support kamu biar kamu gak sedih lagi"ucap Jihan meyakinkan
"Mereka pasti ngejek aku"gumam Ziva
"Gak akan, mereka temen kamu yang baik, mereka gak akan ngejek kamu, oke?"ucap Jihan yang hanya diangguki Ziva
"Kakak panggil mereka, dan kamu jangan nangis lagi"ucap Jihan sambil mengusap airmata Ziva
"Makasih kak"balas Ziva
Jihan mengangguk, dan ia segera keluar dari kamar Ziva untuk memanggil teman temannya.
~~
"Ziva...."panggil Imey dan Oliv dengan suara cemprengnya dan segera berlari untuk memeluk tubuh mungil Ziva
"Kalian.."balas Ziva
"Kenapa Lo bisa lakuin itu sih Ziv! Kenapa Lo bisa kepancing sama rayuan si Reynal?"ucap Reno dengan sorot mata tajam menatap Ziva
Ziva hanya terdiam sambil menatap Reno. Ia tidak bisa berkata apa apa lagi. Benar dugaannya kalau teman temannya sudah tau apa yang terjadi.
"Iya, bisa bisanya Lo kasih tubuh Lo ke dia"tambah Nugi
"Reno! Nugi! Cukup ya! Ziva masih syok kenapa kalian malah pojokin dia?!"bentak Imey
KAMU SEDANG MEMBACA
dibawah umur [✓, belum Direvisi]
Short Story[jadilah pembaca yang bijak] dia perusak, penghancur dan malapetaka bagi orang yang ceroboh. dia menghancurkan masa depanku, dia menghancurkan impianku, dia membuat orangtuaku kecewa, dia membuatku dibenci dan dihindari banyak orang! hinaan, cemooha...