Mira terus mundar mandir diruang tamu. Ia cemas gadisnya belum juga kembali padahal jarum jam sudah menunjukan pukul 10 malam.
"Kok Ziva belum pulang ya pa jam segini"tanya Mira cemas
"Papa juga gak tau. Coba telepon Imey"ucap Bagas memberi saran
Mira segera mengambil ponselnya diatas meja hendak menelpon Imey teman Ziva, namun belum sempat ia menghubungkan sambungannya, tiba tiba pintu ada yang mengetuk.
"Pa, mungkin itu Ziva"ucap Mira lalu bergegas menuju pintu utama diikuti oleh Bagas
"Ziva..."ucap Mira sambil menangkup pipi Ziva
"Darimana aja kamu, kok basah kuyup"tanya Bagas tegas
"Dijalan Ziva kehujanan pa, ma. Terus berteduh dulu. Makanya baru pulang"ucap Ziva lemah
"Iya, kalau begitu kamu cepat ke kamar dan ganti bajunya. Nanti masuk angin"ucap Mira yang diangguki Ziva
[...]
Usai ganti baju, Ziva langsung merebahkan tubuhnya keatas ranjang. Matanya menengadah keatas langit langit kamarnya. Ia masih kepikiran soal apa yang telah ia lakukan dengan Rey dirumah tua itu. Ia tidak menyangka jika ia akan secepat ini melepaskan kehormatannya diusia 15 tahun ini.
[...]
Ziva berjalan melewati koridor sekolah menuju kelasnya. Namun ditengah perjalanan Reno dan Nugi langsung menghadangnya.
"Selamat pagi Ziva.."sapa Rena dengan senyum yang mengembang
"Pagi"balas Ziva tak acuh
"Mau kekelas ya? Bareng yuk"ajak Reno
Ziva hanya mengangguk, lalu melanjutkan langkahnya dengan diikuti oleh Reno dan Nugi.
Dikelas Ziva melirik kesemua meja, namun tidak ada Rey disana. Jam sudah menunjukan pukul 7:30, bell pun sudah berbunyi, namun Ziva tidak melihat tanda tanda Rey masuk sekolah.
"Kenapa Ziv?"tanya Imey sambil menyenggol lengan Ziva
"Nggak pa-pa"geleng Ziva
Imey melirik kesemua meja, lalu ia mengangguk, ia peka apa yang sudah membuat Ziva terlihat gelisah dan cemas.
"Kayaknya Rey gak masuk deh"tebak Imey
"Kata siapa?"tanya Ziva
"Ya menurut gue, kan biasanya Rey jam segini udah ada"
"Iya juga sih..."
"Woy jangan ngobrol ada pak Amin tuh"ucap Oliv yang hanya direspon dengan tatapan horor oleh Ziva dan Imey.
"Selamat pagi anak anak"sapa pak Amin
"Pagi pak"
"Sekarang pelajaran ipa, tolong kalian buka halaman no. 115 pahami lalu jawab pertanyaan dibawahnya, mengerti?"
"Mengerti..."
[...]
"Iyan.... putra..."panggil Ziva setengah berlari menghampiri Iyan dan putra ditaman
"Ada apa Ziv?"tanya putra
"Rey kenapa gak masuk?"tanya Ziva berharap mendapat informasi
"Ntah. Dia juga gak ngabarin kita ya Yan..."ucap Putra sambil mengangkat bahunya
"Iya...coba lo telepon aja Ziv"suruh Iyan
"Gak aktif. Tadi gue udh coba hubungi dia"ucap Ziva cemas
"Kalo gitu pulang sekolah lo kerumahnya aja"ucap Putra memberi saran
[...]
Ziva sedang berdiri didepan gerbang sekolah, apa ia harus kerumah Rey, tapi supir akan mencarinya jika ia tak bilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
dibawah umur [✓, belum Direvisi]
Cerita Pendek[jadilah pembaca yang bijak] dia perusak, penghancur dan malapetaka bagi orang yang ceroboh. dia menghancurkan masa depanku, dia menghancurkan impianku, dia membuat orangtuaku kecewa, dia membuatku dibenci dan dihindari banyak orang! hinaan, cemooha...