eps 8

584 13 1
                                    

Mira yang berada didalam mobilpun terkejut melihat Ziva tengah berjalan tergesa gesa entah mau kemana.

"Pa, bukannya itu Ziva?"ucap Mira sambil menepuk lengan Bagas

"Ziva? Mana ma?"tanya Bagas

"Itu pa..."ucap Mira sambil menunjuk kearah Ziva

Bagas mengikuti arah telunjuk Mira, dan benar disebrang sana terlihat Ziva dengan langkah yang tergesa gesa. Amarah Bagas kembali naik saat mengetahui Ziva lolos dari kurungannya.

"Gak bisa dibiarin, Ziva pasti mencoba kabur"ucap Bagas, dan segera menepikan mobilnya kearah Ziva.

"Itukan mobil papa"gumam Ziva sambil melirik mobil didepannya.

Ziva segera berlari menghindari mobil papanya, namun Bagas tentu saja segera turun dan mengejar Ziva hingga berhasil menarik tangan Ziva.

"Lepasin Ziva pa, lepasin"pinta Ziva sambil berusaha melepaskan lengannya dari Bagas

"Bagus ya, kamu mau kabur hah? Kamu pasti mau temui bocah ingusan itu, iya!?"bentak Bagas

Ziva hanya menangis saat usahanya sia sia, ia pikir ia bisa menemui Rey tapi ternyata tidak, Papanya lebih dulu menemukan Ziva.

"Ayo masuk!"ucap Bagas sambil mendorong tubuh Ziva

"Nggak mau pa, Ziva mau ketemu Rey"rengek Ziva

"Gak bisa! Mulai detik ini, kamu gak bakalan bisa ketemu sama anak itu! Paham"bentak Bagas

"Tapi pa__

"Ziva masuk sayang"potong Mira, dan segera Ziva menurut sambil menangis

Bagas memasuki mobilnya, ia segera melajukan mobilnya karena takut Ziva kembali kabur lagi.

"Kamu jangan macam macam lagi ya Ziva! Jangan bikin papa semakin marah sama kamu!"peringat Bagas

Ziva hanya menangis mendengarkan ucapan Bagas, tubuhnya ia senderkan pada tubuh Mira, saat ini mungkin hanya Mira yang bisa memahaminya.

Rey terus berjalan entah mau kemana, yang terpenting ia mendapat pekerjaan agar bisa mengumpulkan uang untuk menikahi Ziva. Seperti ucapan papanya tadi, ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan usahanya sendiri.

"Awas kamu coba coba kabur lagi!"ucap Bagas memberi peringatan

"Iya pa, Ziva gak akan kabur"lirih Ziva

Bagas segera merampas ponsel Ziva dari tangannya.

"Ini papa sita, kamu gak boleh main hp!"ucap Bagas tegas

"Tapi pa__

"Nurut aja ya sayang"potong Mira sambil mengusap rambut Ziva

"Papa jahat!"ucap Ziva, lalu berlari kekamarnya dengan tangisannya yang pecah

[...]

Imey dan yang lainnya kini sudah berada didepan rumah Rey. Mereka butuh penjelasan yang pasti mengenai terbongkarnya kehamilan Ziva.

Tuk
Tuk
Tuk

"Assalamualaikum"ucap mereka serentak

Pintu pun tak lama terbuka menampilkan sosok Dona yang terlihat pucat karena beban pikirannya.

"Selamat siang tante"ucap Imey

"Siang, ada apa ya rame rame"ucap Dona sambil menatap satu persatu teman-teman Rey

"Kami kesini mau cari Rey, apa dia ada dirumah"ucap Imey dengan suara pelan

"Dia gak ada"ucap Akbar menyela Dona

dibawah umur [✓, belum Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang