eps 18

301 14 0
                                    

"Assalamualaikum..."

Mira yang mendengar suara ketukan pintu dan suara Ziva langsung bergegas menuju pintu utama. Ia sangat senang dengan kepulangan anaknya.

"Waalaikumsalam. Sayang kamu darimana aja nak?" Ucap Mira sambil memeluk tubuh Ziva

"Main kerumah Imey ma" balas Ziva bohong

"Yaudah ayok masuk" ajak Mira

Ziva dan teman-temannya pun langsung bergegas masuk kedalam rumah. Mereka juga tidak ingin banyak diam, mereka ingin segera berbicara mengenai rencananya lalu setelah itu pergi kerumah orangtua Rey lagi.

"Kalian duduk aja dulu ya. Tante ambil minum dulu" ucap Mira, lalu berjalan menuju dapur

"Ziva. Kamu udah pulang" ucap Bagas yang baru saja bergabung dengan mereka

"Iya pa. Tadi kerumah Imey dulu" balas Ziva sambil tersenyum

"Syukur kamu ngga kenapa-kenapa. Kami sangat khawatir sama kamu nak"

"Ziva baik-baik aja kok, pa"

"Iya om. Ziva aman kok sama kami"ucap Imey yang diangguki Bagas

"Ini minumannya" ucap Mira sambil meletekkan nampan yang berisi minuman untuk teman-teman Ziva

"Makasih tante" ucap mereka serentak

"Sama-sama. Makasih ya udah bawa Ziva pulang"

"Iya tante. Aman kok" balas Iyan

"Sebenarnya kami punya tujuan tertentu kumpul disini" tambah Reno

"Apa itu?" Bagas menaikkan satu alisnya

"Emmm.... kami udah tau semuanya, Ziva udah cerita soal Rey" Putra menggantung ucapannya

"Iya, terus ada apa?" Tanya Bagas penasaran

"Kami sangat kasian sama Ziva, maka dari itu kami ingin memberi saran agar kita pergi ke Surabaya rame-rame. Dan nikahin Ziva disana" ucap Imey

Bagas, Mira, Jihan dan Yogi hanya saling pandang saat mendengar saran dari teman-teman Ziva. Mereka tidak tau apa yang harus mereka lakukan. Apakah mereka mau menerima saran dari anak remaja itu, atau memilih jalan lain?

"Kalau dibiarin. Ziva makin tersiksa tante, om. Kasian juga bayinya" ucap Oliv

"Bener om. Yang ada nanti Ziva makin diolok-olok" tambah Reno

"Pa. Apa kita ikuti saran mereka aja. Lagipula udah ngga ada jalan lagi" ucap Mira sambil memegang tangan Bagas

"Bener pa. Saran mereka baik kok. Ini demi kebaikan Ziva" ucap Jihan

"Ziva, kamu mau ini terjadi? Kamu mau ke Surabaya, nak?" Tanya Bagas kepada Ziva sebelum mengiyakan saran dari mereka

"Iya pa. Ziva mau. Ziva malu kayak gini terus, Ziva yakin Rey bakal bikin Ziva bahagia" Ucap Ziva sambil menatap Bagas

"Papa ngga bisa berbuat banyak. Papa setuju sama semuanya kalau ini memang jalannya" ucap Bagas

"Makasih pa" Ziva langsung memeluk Bagas dengan erat sambil tersenyum

Suasana haru sedang berlangsung. Dimana Bagas sudah setuju dengan rencana yang disarankan oleh teman-teman Ziva.

Dan tiba-tiba pintu pun terketuk. Jihan langsung berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

"Selamat malam"

"Malam. Emm, bu Dona dan pak Akbar?" Ucap Jihan sambil menaikkan alisnya

"Ya, betul. Kami ingin bertemu dengan bu Mira dan pak Bagas, apa mereka ada dirumah?" ucap Dona sambil tersenyum

dibawah umur [✓, belum Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang