Hari ini udara memang terasa sangat panas, El si bocah kecil yang menggemaskan sekaligus menjengkelkan bagi beberapa orang juga merasakan hal yang sama.
El sangat ingin menyeburkan tubuh kecilnya kedalam kolam renang, namun sayang rasa takutnya begitu mendominasi. Bukan masalah dimarahi yang El takutkan adalah dirinya tenggelam sampai dasar kolam.
Rasanya segala jenis mainan sudah El mainkan, namun rasa bosan tidak pernah pergi. Bundanya juga sudah menemaninya main tadi, tapi rasanya tetap tidak seseru saat bermain bersama sang kakak.
Saat sang bunda pergi, ini adalah waktu yang tepat bagi El untuk mencari hal yang lebih menarik. Kalau ada bundanya belum juga jadi pegang gunting udah dimarahi. Baru aja mau keluar, pintu rumahnya langsung dikunci. Mau ngasih makan ikan tetap diawasi juga. Padahal El ingin memberi ikan itu makanan lebih, satu ember isi pelet ikan menurutnya sangat cocok agar ikannya cepat besar. Belum juga di tumpahin bundanya langsung mengambil ember tersebut dan disimpan di tempat yang tidak diketahui olehnya.
Kedua kaki kecilnya melangkah mendekati dapur, saat tubuhnya berdiri di depan lemari pendingin El segera membukannya. Dalam lemari pendingin tersebut terdapat berbagai makanan. Namun sayang makana itu tinggal milik sang kakak. Cemilan El sudah habis terlebih dulu karena dirinya yang selalu berada di rumah.
"Tata aku minta ini dikit aja " kata bunda kalau mau minta punya orang itu harus ijin dulu. Makanya, El segera melakukan hal tersebut.
"Ambil aja dek, semua juga boleh" karena memang sang kakak tidak ada disana. El berinisiatif menjawab pertanyaannya sendiri. Seolah-olah kakaknya lah yang menjawab.
"Makasih Tata baik deh, aku sayang Tata." Tidak ada orang selain dirinya, sedari tadi hanya El lah yang berbicara sendiri.
Tanpa menunggu lama, El segera mengambil segala jenis makanan yang dia inginkan. El segera pergi ke kamarnya, karena disanalah tempat yang paling aman untuknya. El segera membuka semua bungkus makanan tersebut dan segera memakannya.
"Bunda makanan kakak, mana ? Kok enggak ada ?" Gawat, ternyata kakaknya sudah pulang. El segera menyingkirkan bungkus makanan terbesit kedalam kolong tempat tidurnya. Lalu, El segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang, El segera menutup matanya. Pura-pura tidur adalah hal yang saat ini dia lakukan, semoga sang bunda atau kakaknya tidak menemukan bungkus makanan tadi.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
3. El Dan Tata (Completed)
Ficção Geral(Follow dulu ya) Kisah tetang batita cadel, yang tidak suka dengan nama panggilannya. Punya hobi ngerepotin sang kakak, sangat senang mengadukan kelakuan sang kakak kepada bundanya. Yang membuat siapa aja gemas melihat segala tingkah lakunya. Termas...