Tubuh Al sudah sehat kembali seperti semula. Alhamdulillah, demam yang menyerang tubuhnya tidak begitu lama. Bahkan Al sudah kembali bersekolah seperti biasa.
El menunggu kepulangan sang kakak didepan rumah. Saat kakaknya sakit rumahnya terasa ramai. Meski kakaknya tidak bermain bersama El, tapi kehadiran kakak nya yang membuatnya bahagia.
"Kamu lagi ngapain di luar dek ?" Akhirnya seseorang yang El tunggu sedari tadi pulang juga. El memberikan senyuman terbaik yang dia punya untuk sang kakak.
"Kamu kenapa ? Senyum kayak gitu malah bikin aku takut." Setelah mengatakan hal tersebut Al segera pergi hari hadapan sang adik. El sendiri yang melongo melihatnya.
"Tata tunggu ih" akhirnya El pergi berlari mengejar sang kakak.
El terus saja mengikuti kemana langkah sang kakak pergi. Bahkan hingga ke kamar mandi pun. Namun dia tidak ikut masuk hanya menunggu didepan pintu.
Saat pintu terbuka wajah kesal sang kakak lah yang pertama kali El lihat. Bibir sang kakak mengerucut dengan sempurna.
"Kamu kenapa sih" Al berbicara dengan nada yang ketus. Jika bundanya mendengar pasti dia akan dinasehati. Tapi ini jelas salah adiknya. Bagaimana dia tidak kesal El terus saja mengikuti dirinya. Al yakin jika semua orang ada di posisinya pasti akan merasa kesal juga.
"Ayo mau main apa?" El tersenyum dengan cerah setelah mendengar perkataan sang kakak. Memang kakaknya ini selalu saja tahu apa yang dia ingin kan.
"Main bola di halaman, ayo !" Dengan semangat El mengajak sang kakak. Tapi kakaknya malah menggelengkan kepalanya.
"Enggak mau panas, nanti sore aja. Sekarang di kamar aja, kamu mewarnai ini aja" Al segera memberikan buku mewarnai kepada sang adik. Dia sendiri segera mengerjakan tugas sekolah.
"Tata, lumah sepi waktu Tata sekolah. Enak kemarin pas Tata sakit, aku ada temannya kalau Tata sekolah aku cuma sama bunda aja. Gimana kalau besok Tata sakit lagi aja. Yang lama sekalian. Biar aku ada temannya. Al di buat melongo oleh perkataan adiknya. Entah bagaimana El bisa berpikir seperti ini, Al sampai dibuat bingung olehnya.
Sedangkan El sendiri terlihat sangat senang, setelah menyampaikan permintaannya kepada sang kakak.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
3. El Dan Tata (Completed)
Fiksi Umum(Follow dulu ya) Kisah tetang batita cadel, yang tidak suka dengan nama panggilannya. Punya hobi ngerepotin sang kakak, sangat senang mengadukan kelakuan sang kakak kepada bundanya. Yang membuat siapa aja gemas melihat segala tingkah lakunya. Termas...