Part 21 : Bosen

2.4K 244 9
                                    

El memperhatikan sang kakak, yang sedang mengerjakan tugas sekolah. El bertanya kepada dirinya sendiri apakah mengerjakan tugas sekolah itu seru. Kalau tidak seru mengapa kakaknya begitu serius mengerjakannya, sampai El terabaikan.

El berjalan pelan-pelan menuju kakaknya. Dengan usil mencolek-colek pinggang sang kakak. Siapa suruh serius banget, El kan pingin main sama kakaknya. Masa El cuma liatin kakaknya aja.

"Ta.Ta" El terus saja mengganggu kakaknya. Tapi kakaknya tetap diam seolah tidak terganggu dengan keusilannya.

"Ih, butan gitu, salah itu Tata tulis sini halusnya" El mengarahkan kakaknya seolah dia mengerti dengan tugas yang sedang di kerjakan. Tapi pada kenyataannya dia hanya ingin kakaknya berhenti belajar, dan bermain bersama dia.

Merasa tidak dipedulikan El memeluk leher kakaknya dengan erat. Mungkin saking eratnya hingga kakaknya menepuk-nepuk tangan El.

"Lepas dek, sesak tau" El melonggarkan pelukannya, tapi kini dia berubah posisi. El berdiri disamping kakaknya, lalu El menyenderkan kepalanya di bahu sang kakak.

"Tata ayo main sana, ini udah dulu dong. Aku mau main bola sana. Ayo kelual" masih dengan kepalanya yang menyender di bahu sang kakak, El terus saja berbicara dengan manja. Berharap kakaknya luluh dan mengajaknya main di luar.

"Tunggu benar ya" jawab sang kakak, tangan kakaknya mengelus rambut El hal yang sangat jarang dilakukan. Tapi El sangat suka elusan tangan sang kakak di rambutnya. El merasakan kakaknya begitu sangat menyayanginya.

Betar versi kakaknya begitu sangat lama, sampai-sampai El rasanya mengantuk. Akhirnya El pergi menuju ranjang nya, mungkin tidur sebentar bukan masalah. Nanti kakaknya bisa membangunkan dia jika sudah selesai mengerjakan tugasnya.

***
Akhirnya tugas Al selesai juga, segera Al membereskan buku-bukunya. Dan menyimpannya dengan rapih, tidak sabar rasanya bermain dengan sang adik.

Al juga merasa sedikit bersalah, karena telah menyuruh sang adik untuk menunggunya. Sebenarnya saat adiknya memeluk leher Al tadi, Al merasa sedikit kesal. Siapa yang tidak kesal Al nyaris aja dicekik walaupun tidak sengaja. Tapi saat adiknya menyenderkan kepala di bahunya, Al langsung luluh. Belum lagi suara manja sang adik yang terdengar sangat imut, membuat Al tidak tahan ingin mengelus rambutnya.

Perlakuan manja sang adik memang sangat jarang ditampilkan. Juga, sikap perhatian kepada sang adik jarang juga Al tampakkan. Mereka lebih sering berdebat hingga salah satu dari mereka menangis.

Semua alat tulis sudah kembali tertata rapih di tempatnya. Saat Al akan mengajak sang adik main. Al melihat adiknya telah tertidur dengan pulas di ranjang. Setelah menyelesaikan tugas Al juga merasa lelah. Akhirnya dia berjalan menuju ranjang. Tidur di samping sang adik. Karena adiknya hari ini sangat manis Al tertidur dengan memeluk adiknya.




Bersambung

Hai yang penasaran sama kisah remaja Al Arkan dan Gaffi segera ikut kisah Remaja Tanggung yang telah aku post sebelumnya.

Sampai jumpa di lapak mereka.

3. El Dan Tata (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang