Libur semester kali ini, Al akan ikut pergi bersama Oma dan Opa dari pihak sang bunda. Oma dan Opa mengajaknya pergi ke berlibur ke Bandung. Meski tidak jauh dan hanya tiga hari, sudah membuatnya merasa senang. Apalagi setelah mendengar jawaban dari sang adik yang tidak akan ikut bersamanya.
Al sudah membayangkan begitu menyenangkannya ia di sana nanti. El yang berisik dan tukang menyuruh tidak akan mengusik hari liburannya.
"Yakin adek enggak mau ikut" meski bertanya dengan nada yang dibuat sedih tapi dalam hati Al berdoa semoga adiknya tidak berubah pikiran.
"Enggak, di lumah aja" asik, adiknya benar-benar tidak akan ikut. Bahagia sekali rasanya.
"Kalau aku endak pelgi, Tata juga jangan" apalagi ini enak saja, Al kan mau berlibur masa gara-gara adiknya tidak mau ikut pergi dia juga tidak boleh pergi.
Al memandang adiknya dengan sebal, kenapa sih adiknya ini merusak kebahagiaannya.
"Enak aja, kakak pokoknya mau pergi. Kalau kamu enggak mau, ya sudah jangan ikut" Al menyadari perdebatan kali ini tidak akan berjalan dengan mudah pasti sang adik akan terus memaksanya agar tidak jadi pergi.
"Pokoknya enggak, aku juga enggak pelgi jadi Tata enggak boleh pelgi juga" tuh kan ngeselin banget dia. Pokoknya Al harus cari sang bunda agar bisa pergi besok.
"Bunda... adek nakal masa kakak enggak boleh pergi besok" Al enggak perduli meski dianggap cengeng kali ini. Demi bisa pergi Al rela pura-pura nangis.
"Enggak bunda, Tata endak boleh pelgi halus di lumah sama aku" kali ini tangisan adiknya lah yang terdengar.
"Kalau adek enggak mau pergi ya udah enggak apa-apa, biarin kakak pergi kan tadi adek sendiri yang bilang sama Oma kalau enggak mau ikut. Tadi juga adek udah janji loh sama Oma. Masa anak laki-laki ingkar janji sih. Adek masih ingat enggak, tadi Oma bilang apa ? Walau pun adek enggak jadi ikut besok pas pulang Oma pasti bawa oleh-oleh buat adek." Kali ini Al yakin pasti adiknya akan setuju dengan perkataan bundanya.
"Ya udah sana pelgi, sekarang" setelah mendengar oleh-oleh yang akan didapat nanti kenapa sekarang adiknya malah menyuruhnya segera pergi kan waktu berangkat nya juga besok.
"Sana ih pelgi, bulan bawa oleh-oleh banyak nanti" dan adiknya terus saja mengusir Al.
Bersambung
Terimakasih buat kak dwikristina yang sudah memberikan saran nya.
Dan terimakasih buat Om dan Tante yang setia membaca cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. El Dan Tata (Completed)
Fiction générale(Follow dulu ya) Kisah tetang batita cadel, yang tidak suka dengan nama panggilannya. Punya hobi ngerepotin sang kakak, sangat senang mengadukan kelakuan sang kakak kepada bundanya. Yang membuat siapa aja gemas melihat segala tingkah lakunya. Termas...