Bab 8 : Rencana

3.5K 283 11
                                    

"Tata ayo main lual sana" El berusaha terus menarik baju sang kakak, agar mau bermain di luar bersamanya. Tapi, sang kakak dengan sesuka hatinya menyingkirkan tangannya begitu saja.

"Nanti dek masih panas" kenyataan sebenarnya, cuaca hari ini tidak panas malah sedikit mendung, ini hanya alasan Al saja. Entah kenapa Al benar-benar tidak ingin beranjak dari tempat duduknya.

"Enggak Tata, dilual teduh. Ayo pelgi kelual !"  El merasa cuaca mendung seperti ini paling enak kalau main bola, sambil nunggu hujan. Habis itu, kalau hujannya sudah turun bisa langsung main hujan-hujanan. Kakaknya ini emang tidak peka sekali. Kalau El bilang yang sejujurnya, takutnya nanti sang bunda nguping terus enggak dibolehin deh. Bisa gagal rencananya.

"Enggak mau, kamu main aja sendiri" kakaknya benar-benar sudah tingkat paling menyebalkan. Sudah tau kalau main sendiri di luar pasti nanti bundanya marah. Jangan bilang kakaknya senang melihat El dimarahi sang bunda.

"Ih... Nyebelin sini aku bisikin" saking kesalnya El menarik telinga sang kakak.

"Ayo kelual, sambil nunggu hujan kita pura-pura main bola. Abis itu kalau ujannya udah ada kita langsung main ujan-ujanan. Gimana pintal kan aku ?" El berbisik dengan sangat pelan, takut nanti tiba-tiba sang bunda mendengar perkataannya.

"Ngomong dong dari tadi" Jika tahu begini, sedari tadi Al pasti langsung mengiyakan saja. Siapa sih yang nolak diajak ujan-ujan. Nanti jika sang bunda atau ayahnya marah tinggal bilang aja El yang ngajak. Memang benarkan, sang adiklah yang mengajak.

Lihat sekarang, siapa yang lari kesenangan keluar dari rumah. Kakaknya sudah lebih dulu keluar dan meninggalkan dirinya. Tadi siapa yang sok-sok enggak mau ikut, sekarang malah kakaknya yang lebih bersemangat dibandingkan dengan dirinya.





Bersambung

Siapa yang sudah kangen dengan mereka???

Terimakasih, sudah menanti.

3. El Dan Tata (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang