Bab 11 : Ngeselin

2.5K 222 9
                                    

Sejak perjalan dari sekolah tadi Al terus saja memikirkan es krim nya. Perasaannya mendadak tidak enak. Takut nanti es krim tersebut akan berakhir seperti jajannya yang lain.

Segera saja Al berlari dari garasi menuju dapur rasanya sudah tidak sabar ingin mengecek sendiri es krim nya. Tanpa menunggu waktu lama Al segera membuka lemari es tersebut. Kedua matanya segera mencari letak es krim nya. Namun sayang es krim tersebut sudah tidak ada di tempat lagi.

Hanya satu orang yang berani mengambil makanannya, jelas saja itu adiknya. Al segera mencari keberadaan sang adik. Biasanya jika jam begini, adiknya akan menonton film kartun kesukaannya. Segera saja Al berjalan menuju ketempat sang adik.

Dan benar saja dari jarak yang segini saja hal sudah dapat melihat sang adik yang sedang menonton dengan asik. Tapi adiknya seperti sedang memakan sesuatu. Jangan-jangan itu adalah es krim yang sedang ia cari.

"Tata udah pulang, sini makan es klim enak loh. Di lual pasti panas banget kan ? Ayo makan bareng sama aku" baru saja Al akan merebut es krimnya, tapi sang adik dengan wajah tidak berdosa nya menawarkan es krim tersebut kepadanya. Padahal Al tahu dengan jelas bahwa es krim tersebut adalah miliknya.

"Tata enggak mau ya udah" belum juga menjawab adiknya langsung melanjutkan aksi makan es krimnya.

" Dek, itukan es krim kakak. Kenapa kamu enggak bilang kalau mau minta. Ingat loh kata bunda barang itu bukan punya mu jangan diambil terus kalau misalnya kamu mau dan ada orang nya kamu harusnya minta ijin dulu. Emang adek udah minta ijin sama kakak buat minta es krimnya, belum kan?"

"Capa bilang, aku udah ijin kok. Ni, Tata aku minta. Terus nih, makasih es klim nya buat Tata aja aku kenyang" setelah memberikan kembali kotak es krim kepadanya El segera pergi dari hadapan sang kakak. Dan ketika Al melihat isi kotak tersebut, isinya sudah tidak ada hanya ada sisa-sisa es krim yang meleleh, yang menempel dipinggiran kotak tersebut. Jelas saja dia kenyang orang es krim nya habis.  Al merasa adiknya ini akan lebih cocok menjadi adik Arkan saja. Mereka sama-sama susah dibilangin, dan yang paling penting sama menyebalkannya.

"Adek" Al berteriak dengan penuh rasa kesalnya.

"Jangan malah, nanti ayah beli"


Bersambung

Menurut kalian bagaimana tingkah El sekarang ? Ngeselin atau nyebelin?

Dan jangan lupa mampir ke cerita ku yang lainnya ya.

3. El Dan Tata (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang