Part 14 : Minta

2.1K 218 10
                                    

"Dek, minta tolong ambilin pensil kakak dong" El memandang kakaknya dengan jengah. Pensil yang jaraknya cuma dua langkah kaki saja minta diambilkan. Enggak lihat apa dirinya juga lagi sibuk mewarnai gambar nya. Tinggal ambil sendiri apa susahnya.

"Dek... Minta tolong kakak lagi tanggung lagi pegang buku nih" mengapa juga bukunya tidak di taruh dulu saja, baru ambil pensilnya bisa kan, enggak ngerepotin. El pura-pura enggak dengar, biarin kakaknya kayak gitu nanti juga berhenti juga terus diambil sendiri deh.

"Sekali ini saja, kakak minta tolong ayo ambilkan. Masa dari tadi diajak ngomong enggak nyaut juga." Kakak pasti bohong nanti kalau udah diambilkan itu pasti menyuruhnya melakukan yang lain juga. Soalnya El juga seperti itu sama kakak.

El terus saja melanjutkan kegiatannya tanpa memperdulikan sang kakak yang sedari tadi terus saja mengoceh. Enak aja kakaknya menyuruhnya, kan yang biasanya disuruh itu kakaknya bukan dirinya.

"Adek kok kayak gitu, biasanya kan kalau adek minta tolong sama kakak pasti kakak bantu. Kenapa saat aku minta tolong kamu enggak mau. Besok lagi kalau kamu minta tolong kakak enggak mau bantu. Biarin lakuin sendiri aja." Kalau sudah seperti ini kan jadi dilema. Mau bantu tapi males kalau enggak dibantu, nanti kalau kakaknya ngambek gimana. Kan enggak seru kalau enggak ada yang dikerjain.

El melirik sang kakak dengan ekor matanya. Oke posisi masih tetap sama. Bantu enggak ya atau lanjutin mewarnai saja.

"Ya udah kalau enggak mau, kakak enggak mau bagi es krimnya ke kamu. Lebih baik dimakan sendiri aja." Mendengar ancaman kakaknya El segera mengambil pensil tersebut, bisa gawat kalau enggak makan es krim. Enggak papa deh kali ini ngalah awas aja besok, akan El pastikan kakaknya mendapatkan balasan yang lebih melelahkan.






Bersambung

3. El Dan Tata (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang