Part 17 : Sakit

3K 268 22
                                    

Ada yang berbeda dengan hari ini, sejak subuh tadi suhu tubuh Al terus saja naik. Badan Al menggigil kedinginan. Belum lagi hidungnya yang terasa mampet, kepalanya yang sedikit pusing. Membuat dirinya tidak bisa tertidur kembali. Menurut sang ayah saat ini dia sedang terserang demam. Akibat dari main hujan-hujanan sore tadi.

Kedua orangnya terus saja hilir mudik mengecek suhu, mengganti kompres. Tadi saat Ayahnya memberikan obat Al sempat menolak dengan keras. Meski sekarang ia sudah besar tapi rasa obatnya tetap sama,malah lebih pahit dari yang dulu. Seingatnya dulu, saat dirinya meminum obat ada yang berasa strawberry tapi kini semua terasa pahit. Tidak ada enaknya sama sekali.

Hanya satu orang yang tidak terganggu dari tidurnya, yaitu adik kecilnya tercinta. Dia tertidur dengan begitu nyenyak nya, padahal tadi mereka main bersama, mengapa yang sakit hanya dirinya. Bahkan tadi adiknya lah mengajaknya bermain hujan-hujanan. Al benar-benar iri dengan sang adik yang tidur tanpa rasa sakit. Akhirnya dia kembali mencoba tidur dalam pelukan sang bunda.

***
Akhirnya kedua mata El terbuka, dia terbangun ketika rasa haus menyapanya. El merasa sedikit ada yang berbeda dengan tempat tidurnya, rasanya lebih sempit dari biasanya. Dan benar saja ayahnya tertidur dengan nyenyak di samping nya. Tidak biasanya sang ayah tidur disini.

Dan saat El  melihat ke arah ranjang sang kakak, bundanya ada di sana juga. Mengapa orang tuanya mengungsi ke kamar mereka. Atau jangan-jangan kamar kedua orangtuanya sedang bocor, seperti yang mereka lakukan dulu. Saat itu hujan deras El dan kakaknya mengungsi ke kamar kedua orangtuanya.

Tapi ada yang aneh, di atas kening kakaknya ada sesuatu yang menempel kalau tidak salah seperti kain handuk. Apa yang terjadi dengan kakaknya. Dengan langkah pelan El berjalan mendekati ranjang kakaknya. Saat tangannya akan menyentuh kening sang kakak tiba-tiba saja bundanya bangun.

"Jangan, kakak baru bobo. Adek kok udah bangun sih. Ayo tidur lagi" ada yang aneh dengan perkataan sang bunda seingatnya tadi kakaknya sudah tertidur bahkan sebelum dirinya tidur. Tapi mengapa bundanya bilang kakaknya baru tidur.

"Tata, kenapa ?" El benar-benar menanti jawaban dari sang bunda. Memandang bundanya dengan penuh tanya.

"Kakak sakit, Ayo tidur lagi" El tidak kembali tidur di ranjangnya. Dia segara naik di sebelah kakaknya. Meski terasa sangat sempit, El tidak perduli dia hanya ingin dekat dengan kakaknya.

"Cepat sembuh, sayang Tata" setelah mengucapkan itu, El mencium pipi kakaknya. Lalu dia memeluk kakaknya hingga dia kembali tertidur, bahkan El lupa dengan rasa haus yang membangunkannya tadi.

Bersambung

3. El Dan Tata (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang