“Semalem merinding banget, masa pintu lemari gue kebuka sendiri?!”
“Ck, drama. Itu mah engsel lemari lo aja kaya aki-aki.”
Sunghoon tuh gitu, gak asik. Dia tipe-tipe yang ketika orang lain menikmati film horror sambil jantungnya berdisko, dia akan terus mengomentari filmnya atau bahkan seisi ruangan dengan kalimat super duper realistis. Yap, katanya sih Sunghoon penganut hantu itu tidak nyata.
Jay mendelik sebal, memang dasar teman tidak setia kawan, pikirnya. “Lo jangan gitu Hoon, giliran didatengin beneran, emang lo berani?”
Pertanyaannya mendapat gelengan ringan dari lawan bicaranya. “Tuh kan lo ga-“
“17 tahun gue hidup, belum pernah ada apa-apa yang berbau mistis gitu.” Sunghoon meminum susu favoritnya. “Artinya sejenis hantu, demit, jin, jay itu emang ga ada.”
“Kok ada nama guenya?!”
Gelak tawa terdengar ke seluruh penjuru ruangan. Memang begitu kegiatan mereka kalau sedang tidak ada pelajaran, laki-laki kok nggosip.
Dari luar kelas tiba-tiba datang Jake yang berlari sekuat tenaga, "woy ada Miss Soomin!! Ga jadi jamkos!” Jajanan yang dibawanya hampir saja berjatuhan. Jake nyaris kesandung.
Semua orang di kelas dengan terburu kembali ke tempat duduk masing-masing. Bahkan beberapa siswa laki-laki yang sedang bermain lompat tali di belakang kelas juga langsung panik berhamburan. Jangan tanya kenapa mereka main itu.
“Untung gue ga ketauan, nih jajanan kalian!” Jake menghirup udara dengan berantakan. “Lain kali ke kantin bareng, jangan susah di gue doang dong.”
Jay cengengesan, memang idenya ajaib. Orang yang kalah main batu gunting kertas, dialah yang pergi ke kantin dan harus traktir. Sayangnya, hari ini Jake yang sedang sial.
Sambil menunggu Miss Soomin datang, Jay membuka bungkusan roti coklat dan memasukkannya ke laci mejanya. Umm … ia mencubit rotinya sedikit untuk dimakan. “Lo ada guru aja kaya dikejar hantu, payah!”
“Ga usah komen, padahal lo tau Miss Soomin seserem apa? Lebih dari hantu.”
Sunghoon sibuk dengan susunya, tapi ia mengangguk setuju, “nah yang ini gue setuju nih.”
Jay hanya bergidik ngeri membayangkan keduanya. Menurutnya, mau Miss Soomin atau hantu ya sama-sama menakutkan. Ya sudahlah, kalian bisa menebak sendiri siapa yang paling payah dari geng ini.
Baru saja selesai dibicarakan, guru bahasa inggris itu masuk ke kelas. Ia mengangguk sambil memberi jempol, karena kelasnya rapi dan tertib, ya sesuai dengan keinginannya. Tak jarang Miss Soomin mengancam akan memberikan D di rapor semua murid jika kelas yang ia datangi terlalu tidak menyenangkan di matanya.
Baru saja Miss Soomin duduk, raut muka Jay sudah berubah. Dia bingung, ingin sekali memakan sepotong roti yang ada di tangannya, tapi takut ia akan ketahuan, karena mata gurunya itu sangat jeli.
Sunghoon yang melihat itu, mati-matian menahan tawanya.
Sunghoon berbisik, “makan aja, gue halangin nih.” Ia membuat kamus bahasa inggrisnya berdiri tegak tepat di depan wajah Jay. “Buruan, kesempatan ga akan datang dua kali.”
“Ada maunya ya lo baik sama gue?” Tanya Jay tak kalah berbisik.
Sunghoon menggeleng, ia menatap Jay seolah mengatakan ia tulus membantunya.
Jay pun meyakinkan diri untuk makan, tapi sebelumnya ia menundukkan badan, menyembunyikan wajahnya di balik kamus. Hanya bersisa jambulnya saja yang terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU GABUT ; sunsun.
Fanfiction"Gabutku jadi hantu bermanfaat pas ketemu dia." ; Park Sunghoon itu memang keren, tampan, prestasi di setiap tikungan ada, belum lagi jadi idaman seisi sekolah. Tapi ada satu kelemahannya. Gayanya sok realistis, eh ternyata takut hantu! Tapi gimana...