8 - Try again.

6.1K 1K 500
                                    

⚠ghost

.

.

.


"Gue ga tau, tapi ... G-gue liat lo ada di dalem ruangan ini." Jemarinya menunjuk pintu yang kini kembali menutup rapat. "Lo, dengan banyak alat medis di seluruh tubuh lo."

Irisnya membesar, terkejut bukan main. Tanpa sadar ia berlari dan menembus pintu yang tertutup rapat itu.

Benar apa yang dikatakan Sunghoon, dari jauhpun ia bisa melihat kalau tubuh itu seperti dihiasi beragam alat medis yang menakutkan.

Ia menghembuskan napas, jika benar itu tubuhnya, ia harus menerima bagaimanapun kondisinya.

Langkah kakinya terasa berat, ia mendekat ke arah ranjang beralaskan kain biru itu. Sempat ia memejam, karena sebenarnya ia tak pernah siap dengan hal mendadak seperti ini.

"Ayo, harus berani Kim Sunoo." Ia bermonolog sembari mengelus dadanya beberapa kali. Tangannya mengepal, ia mengangguk untuk meyakinkan diri.

Langkah terakhir, seketika membuatnya berhenti. Ia menautkan alisnya, menatap jelas pada tubuh di hadapannya. "Hah?"

Kakinya menghentak lantai dengan keras, ia berlari keluar ruangan dengan terburu. Raut wajahnya sulit diartikan.

"Sunghoon!!!"

Auto connect, Sunghoon segera menghampiri Sunoo yang sudah berada di luar. Tatapannya seolah berbicara, 'benar kan itu kamu?'

Mereka bertatapan cukup lama, Sunghoon dengan pemikirannya tentang Sunoo yang mungkin masih terkejut dengan fakta yang baru saja ditemukan. Dan Sunoo yang ...

"Dia botak! Fix, bukan aku!"

Sunghoon menganga tak percaya, "terus masalahnya apa kalau botak? Yang jelas itu lo! Wajahnya mirip sama lo!"

Sunoo menggeleng ribut, ia yakin itu bukan tubuhnya. Kim Sunoo botak? Tidak akan pernah terjadi selamanya.

"Sunoo, tolong ya ... Gue yakin itu beneran lo-"

Sial, Sunghoon lupa sesuatu. Beberapa orang yang lewat menatapnya dengan aneh. Sunghoon lupa, karena di mata orang lain, ia sekarang sedang berbicara sendiri.

"Gue yakin itu beneran lo." Sunghoon berbisik, clingak clinguk takut ada orang lain yang kembali melihatnya. "Mau botak atau ga, harusnya seneng dong ternyata lo masih hidup."

"Aku ga yakin."

Sunghoon jengah, tidak puas dengan reaksi Sunoo. "Lo ga yakin cuma karena rambutnya rontok?"

"Bukan rontok, itu abis." Bibir Sunoo mengerucut sebal.

"Ck, lo tuh ya-"

"Maaf, ada perlu apa ya di sini?"

Sunghoon berbalik, ia terkejut melihat perawat yang sudah bingung sedari tadi. Di belakangnya ada wanita paruh baya yang juga menatapnya.

"Saya mau tanya, ini kamar siapa ya? Saya lagi cari orang." Sunghoon beralasan. Ia ingin tahu apa jawaban perawat itu.

Sang perawat terlihat sedikit terkejut, ia menoleh ke wanita di belakangnya untuk sesaat. "Ini ruangan private ya, pasien atas nama Kim Jinoo."

Sunghoon menautkan alisnya, "Kim Jinoo? Kenapa ga ada keterangan namanya di sini?" Jemarinya menunjuk sebuah panel putih, biasanya nama pasien akan ditulis di sana.

Perawat itu terlihat kesal, baginya orang tidak berkepentingan seperti Sunghoon hanya menghambatnya. "Baru pindah tadi pagi, sudah ya, permisi."

Mereka masuk bersamaan. Sunghoon tidak buta, ia melihat wanita di belakang sang perawat seperti sedang banyak pikiran. Wajahnya pucat, dengan kantung mata yang terlihat.

HANTU GABUT ; sunsun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang