⚠lil bit violence/sedikit ada kekerasan
.
.
.
Matanya menyipit terkena paparan sinar mentari pagi, garis-garis bayang dari jendelanya menghiasi muka bantal seorang Park Sunghoon. Ia mengucek matanya, tidak peduli dengan rambutnya yang teracak sendiri, seperti anak singa.
"Salut sama diri sendiri, udah ganteng, bisa bangun pagi pula." Gayanya tengil, ia duduk dan menyisir rambut ke belakang menggunakan jemarinya. Ia bercermin dan menaik-naikkan sebelah alisnya.
Masih pagi Hoon, jangan bikin emosi.
"Sunghoon, selamat pagi!"
Sunghoon tersentak kaget, lagi-lagi Sunoo datang dengan tiba-tiba. Ia hanya bisa mengelus dada pasrah. "Kan gue udah bilang jangan ngagetin gu- ANJIR APAAN TUH?!"
Kaget part 2. Sunghoon menunjuk sesuatu dengan jarinya. Sunoo yang paham betul hanya membalasnya dengan cekikikan geli. Wajar saja tuan muda Sunghoon bisa terkejut, yang dilihatnya:
"Lucu kan? Biar sama kaya kamu! Kamu alis ulet bulu, aku alis ulet keket."
Sunghoon menepuk dahinya, ia terheran melihat Sunoo yang senang sekali membuatnya jengkel. Tapi tidak bohong, sebenarnya ia juga penasaran dengan apa saja yang dilakukan Sunoo sebelum dirinya bangun.
"Ngapain sih, kek ga ada kerjaan lain. Bikin jantungan!" Sunghoon membetulkan posisi duduknya, ia berada di tepi ranjang. "Lagian alis lo naik sebelah itu, ga rata, lewat jalur."
"Iya, tadi jariku keseleo pas gambarnya, tapi tetep bagus kan?" Gantian Sunoo yang menaik-naikkan alisnya dengan percaya diri. Sunghoon udah aseeeem banget mukanya.
Sunghoon ingin sekali menyentuh hoodie yang dipakai Sunoo, tangannya hilang karena kebesaran. Ia merasa gemas- maksudnya kesal ingin menggulungnya untuk Sunoo. Tapi menyentuh pun tidak bisa.
"Lo dapet dari mana sih itu pensil alis? Eh, jangan-jangan dari kamar ibu gue ya?"
Sunoo menggaruk tengkuknya, ia mengangguk pelan. "Aku minta sedikit aja kok ..." Bibirnya mengerucut. Sunghoon pagi-pagi udah marah-marah aja.
"Terserah lo deh." Sunghoon memilih bangun, merenggangkan badan yang katanya sih pegal. Kaya aki-aki. "Gue mau ke sekolah, lo di rumah aja ya, gausa ikut."
Bibir Sunoo semakin mengerucut, belum juga ia bilang, eh malah dilarang duluan. "Tapi kan aku pengen main sama Jay, Jake. Kamu engga, soalnya galak."
"Ck, main apanya lo kan cuma gangguin mereka." Sunghoon melihat lawan bicaranya itu tersenyum canggung, ternyata tebakannya memang benar. "Inget perjanjian, udah pokoknya lo di rumah. Temenin ibu gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU GABUT ; sunsun.
Fanfiction"Gabutku jadi hantu bermanfaat pas ketemu dia." ; Park Sunghoon itu memang keren, tampan, prestasi di setiap tikungan ada, belum lagi jadi idaman seisi sekolah. Tapi ada satu kelemahannya. Gayanya sok realistis, eh ternyata takut hantu! Tapi gimana...