"Gabutku jadi hantu bermanfaat pas ketemu dia."
;
Park Sunghoon itu memang keren, tampan, prestasi di setiap tikungan ada, belum lagi jadi idaman seisi sekolah. Tapi ada satu kelemahannya. Gayanya sok realistis, eh ternyata takut hantu!
Tapi gimana...
"Iya diteken yang di situ ah ah- nah gitu enak. Naik turun coba."
"Jangan pake kuku, nanti berbekas gimana?"
Sabar ya mbak, Sunghoon memang banyak maunya. Selesai kerokan sampai merah-merah, sekarang dia malah minta pijit. Tapi kasihan, Sunghoon masuk angin karena jemput Sunoo malam-malam. Lagian, sok jadi pahlawan.
Eh iya, itupun terpaksa karena Sunoo lupa arah jalan pulang. Benar saja tebakan Sunghoon, Sunoo lama-lama semakin lupa kebiasaannya.
Sunghoon mengacak rambutnya, "bodo banget!" Tentu membuat si mbak kaget. "Kamu ngatain mbak??"
"Duh bukan, udah mbak fokus pijit aja."
Ternyata Sunghoon ingat kejadian semalam. Sunghoon yang dengan percaya diri mengatakan kalau ia baru pertama kali membawa Sunoo di motornya, ternyata jelas salah. Sebenarnya, sudah ketiga kalinya.
Sunoo dengan polosnya nyeplos, "oh iya yang dua kali kemarin aku belum dianggep kan ya? Kamu malah lebih nganggep mbak kun yang meluk kamu."
Duh, Hoon ... Keliatan kan modusnya. Mana gagal pula.
"Udahan mbak, aku mau ke kamar."
Sunghoon membetulkan posisi bajunya, merenggangkan otot-ototnya. Si mbak cuma bisa geleng-geleng liat kelakuannya. Padahal sambil cuci mata. "Bilang apa?" Si mbak menagih ucapan terima kasihnya.
Sunghoon nyengir, "makasih ya, cantik!" Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai, berjalan santai menuju kamarnya di lantai dua.
Sedangkan si mbak diam saja, menyentuh dadanya yang bergemuruh. Dasar Sunghoon anak setan.
"Sunoo ke mana sih? Dari tadi ga keliatan. Masa ilang lagi?"
Sunghoon merebahkan dirinya di lantai, cari yang adem. Memainkan ponselnya dengan asal, membuka roomchat secara random beberapa kali, media sosial, sampai membuka Yusup hanya untuk menonton video musik Baby Shark dududu.
Matanya mulai sayu, ia mengantuk. Tetapi notifikasi ponsel menyadarkannya. Ternyata ada sebuah chat masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alis Sunghoon bertaut, kulit di keningnya sampai jadi keriput. Lagi pula, kenapa Jake chat malam-malam, belum lagi gaya bahasanya berbeda.
"Apaan sih, biasa si Jake kan tiap ngechat gue pasti awalnya pake 'eh anak babi' tapi kok ini ga?" Sunghoon berpikir keras, mengetuk jemarinya asal.
