⚠ ga jelas
"Bangun, kak."
"Bangun please, aku cape!"
"Sunghoon ..."
Tamparan kecil membuatnya terbangun dari tidur- atau bisa disebut hibernasinya, ya karena terlalu lama.
Ia mengerjap, teriknya mentari cukup menusuk netranya. Di mana ia sekarang?
Setelah lama diam seraya melihat sekeliling, Sunghoon baru sadar kalau ia sedang ada di halaman belakang rumahnya. Tapi kok kaya ada yang aneh ...
Hijau, sungguh asri. Berbeda dengan taman yang selalu ia lihat sebelumnya. "Di surga kali ya gue?" Gumamnya.
Enggan bangun, ia malah ingin melanjutkan kegiatan tidurnya. Memposisikan tangan yang menumpu kepalanya, santai banget kaya di pantai.
Sebuah wajah muncul tepat di atasnya, menghalanginya dari sinar matahari. Sangat indah, Sunghoon jadi tak kuasa menutup matanya.
"Tuh kan bener, gue di surga. Indah banget ..."
"Siapa? Aku?" Jawab orang itu. Sunghoon mengangguk, jemarinya menyentuh pipi si indah itu dengan lembut.
Alisnya bertaut, wajah ini tidak asing di ingatannya. Seperti seseorang yang baru saja datang untuk menyembuhkan luka. "Sunoo? Kim Sunoo?"
"Ya. Sekarang bangun." Sunoo menarik Sunghoon untuk bangun. Wajah mereka sejajar, dan sangat dekat. "Kamu enak banget tidur, aku tuh cape!" Bibirnya mengerucut.
"Cape kenapa?" Sunghoon menyentuhnya. Menyentuh bibir Sunoo yang sekarang jadi favoritnya, saking lembutnya.
Sunoo menepis tangan Sunghoon, perutnya dicubit gemas. "Kok malah nanya sih? Aku cape lari-larian sama bocah, kamu enak-enakan tidur!"
"Bocah siapa sih sayangku ..." Sunghoon memeluknya, menyenderkan kepala Sunoo di bahunya. Ia mengernyit kebingungan, 'lah kenapa gue manggil sayang ke Sunoo?'
Sunoo berdecak, tapi masih ingin membalas pelukan Sunghoon. Rejeki ga boleh ditolak. "Kok bocah siapa sih, itu loh anak kamu!"
wait a minute ...
Sunghoon melepas pelukan itu, wajahnya menyiratkan banyak sekali pertanyaan. Sejak kapan halaman rumahnya jadi sebagus ini, sejak kapan Sunoo jadi lembut padanya, sejak kapan ia memanggil Sunoo dengan kata sayang, dan-
"Sejak kapan gue punya anak???"
"Kamu kenapa sih? Aneh banget!" Dengan kesal Sunoo mengangkat tangan Sunghoon, menunjukkan jari manisnya yang sudah dilingkari oleh cincin berwarna perak. "Nih lihat di jarimu apa?"
Sunghoon terkejut melihatnya, sejak kapan ia memakai cincin seperti itu? Ia melihat jemari Sunoo yang juga memakai cincin serupa.
"Ini maksudnya gue udah nikah? Sama lo???" Sunghoon mengerjap, apakah ia melewatkan banyak hal, sampai ia tak sadar kini si manis yang ada di hadapannya adalah pasangannya? Sunghoon menepuk dahinya, merasa bodoh.
Sunoo mengikutinya, sudah terlalu lelah dengan Sunghoon. Ia menepuk dahinya sampai bunyi intro fever. "Kamu tunggu aja, bentar lagi mereka datang."
"Mereka? Siapa?"
"Ayah!!!"
Mereka berlarian, tak lupa saling mendorong sambil bercanda. Siapa yang akan sampai duluan, katanya. Tangannya melambai, dengan senyum yang amat merekah, mereka mendatangi Sunghoon (yang kebingungan) dan Sunoo yang sudah sangat menunggu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANTU GABUT ; sunsun.
Fanfiction"Gabutku jadi hantu bermanfaat pas ketemu dia." ; Park Sunghoon itu memang keren, tampan, prestasi di setiap tikungan ada, belum lagi jadi idaman seisi sekolah. Tapi ada satu kelemahannya. Gayanya sok realistis, eh ternyata takut hantu! Tapi gimana...