6 - But maybe I need you?

6.3K 1.1K 453
                                    

⚠ ghost

.

.

.

Beberapa hari semenjak Sunoo tidak ada di dekatnya, rasanya Sunghoon bisa bernapas lega. Tidak ada lagi yang datang tiba-tiba, tidak ada lagi yang mengganggunya, dan ya ... Sunghoon akui, jadi tidak ada yang menemaninya di rumah.

Tapi Sunghoon baik-baik saja. Ia rasa kehidupannya jadi kembali seperti biasa.

"Sunghoon, Jake, ayo dimakan dulu cemilannya."

Sunghoon mengangguk, sedangkan Jake hanya tersenyum menanggapinya.

Itu ibunya Jay, dan tentu mereka sedang berada di rumah Jay.

Sayangnya kejadian beberapa hari lalu, membuat Jay sakit, ia sangat ketakutan sampai tubuhnya melemah. Ingat kan tentang keluarga yang gantung diri?

Jake dan Heeseung juga sama, mereka agak trauma. Ucapan Sunghoon di sambungan video kemarin, membuat keadaan mereka sangat buruk. Rasanya sangat-sangat mencekam.

Sesaat setelah Jay mematikan ponselnya, heningpun mendominasi. Entah kenapa, suasana jadi lebih dingin. Ketiganya saling memandang, tetap berusaha tenang meskipun napas mereka sudah berantakan.

Tapi betapa terkejutnya mereka saat melihat 4 pasang kaki menggantung yang muncul dari lantai atas bangunan itu.

Mereka berteriak dan berlari.

Belum lagi saat di jalan, yang bahkan mereka tidak tahu itu di mana. Mereka melihat bayangan putih di sebuah gang kecil, yang lama-lama menghilang.

Jay sudah pingsan di tempat.

Entah bagaimana mereka bisa selamat sampai di rumah masing-masing. Menyisakan Jay yang sakit, ia demam tinggi.

Kalau Jake ... tidak jarang ia melamun, membuat Sunghoon mau tak mau harus selalu menemaninya. Sedangkan Heeseung, ia diajak pamannya untuk refreshing ke desa. Sepertinya memang semenakutkan itu.

"Emang ya, setan yang ga bikin gue takut cuma Sunoo kayanya," Jay membuka mulut. Suaranya serak, wajahnya pucat pasi. Tapi Jay tetap Jay, dengan keyakinannya kalau dia masih sangat kuat. Padahal sih ...

"Ck, berenti bicarain dia deh, gue gedek."

Semuanya menatap ke arah Sunghoon, tak terkecuali ibunya Jay. Aduh, mereka lupa kalau ia masih ada di sana.

Ibunya mengernyit bingung, "setan? Kalian tuh sakit semua apa gimana sih?" Ia memukul pelan lengan Jay. As always, Jay si kaleng rombeng.

"Loh jadi mama ga tau aku sakit gara-gara apaan?"

"Halah, paling karena gakuat jomblo." Ibunya pergi, meninggalkan Sunghoon dan Jake yang sudah tidak tahan dengan tawa mereka.

Sedangkan Jay sibuk mengelus dada, menahan emosi. Terpantau sering ibunya mengejek Jay, tapi ya sebatas candaan.

Jake tertawa, untuk sesaat mungkin ia melupakan rasa takutnya. "Noh liat, mama lo aja tau kalo lo lebih gampang sakit karena saking jomblonya."

Sunghoon mengangguk setuju, keduanya semakin terbahak ketika melihat Jay yang sudah memincingkan matanya. Tampak seperti elang yang akan memangsa.

"Gue cariin cewek ya? Gampang lah itu." Sunghoon memeriksa ponselnya, mencari beberapa kontak teman perempuannya yang akan ia ajak kencan buta dengan Jay.

Jay menggeleng, tangannya memberi isyarat pada Sunghoon untuk berhenti. Ia berusaha duduk dan bersender, padahal kepalanya masih sangat pening.

"Gue sih demennya Yang Jungwon kelas 1C."

HANTU GABUT ; sunsun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang