4 - first day, last day.

6.5K 1.1K 417
                                    

⚠ghost/blood

.

.

.

Weekend yang menyedihkan untuk Sunghoon. Ia mengurung diri di kamarnya, berpacaran dengan tugas-tugas yang menumpuk. Salah siapa juga, seharusnya ia tidak menunda waktu untuk mengerjakannya.

Jay dan Jake sih enak, biar banyak tingkah, tapi keduanya cukup rajin mengerjakan tugas. Semuanya sudah selesai. Karena Sunghoon sibuk dengan klub fotografinya, Jake dan Jay tidak pernah mengajaknya untuk belajar bersama. Gak setia kawin. 

Yang lebih ngeselin, setiap Sunghoon ingin meminta contekan, alasan keduanya pasti “lo kan pinter, masa nyontek? Mau nama lo jadi Park Sunghoon, S.Kc?” Sunghoon yang tahu itu hanya bisa membatin. Emangnya orang pinter ga boleh nyontek apa?

*S.Kc = Sarjana Kang Contek :”)

“Nyesel gue nunda-nunda. Harusnya malem ini gue ke warnet buat main game.” Sunghoon mengistirahatkan tubuhnya ke belakang. Pikirannya membayangkan game seru yang harusnya sekarang ia mainkan bersama teman-teman sekitar rumahnya.

Sedang asik berimajinasi, tiba-tiba ia memegang tengkuknya yang merinding. Jangan lagi …

Parahnya, Sunghoon sedang sendirian di rumah. Ibunya sedari tadi belum pulang dari rumah tetangga, sedangkan ayahnya baru pulang nanti malam. Sebagai anak satu-satunya, tentunya jadi tidak ada yang menemaninya.





Eh iya! Ada satu!




Sunghoon terkejut bukan main saat melihat sesuatu dari pantulan cermin yang ada di belakangnya. Sosoknya belum utuh, masih berupa bayangan.

Eh … Ternyata itu Sunoo, ia muncul tiba-tiba, err- sambil mengelus-elus perutnya. Persis seperti yang baru selesai makan.

Iya juga ya, Sunghoon sampai lupa kalau ia memperbolehkan hantu gabut itu ada di rumahnya. Sunghoon hanya bisa mengelus dada.

Sunoo lupa sesuatu, ia menepuk dahinya cukup keras. Ia pun menghilang di balik tembok.

Semula takut, kini Sunghoon malah kebingungan.

Ia masih memperhatikan tingkah Sunoo yang membuatnya berpikir lebih banyak. Gimana ga bingung, Sunoo baru saja masuk, terus keluar lagi. Apa maksud?

“Sunghoon, buka pintu dong! Ini Sunoo.”

Damn. Ternyata ia menuruti syarat pertama dari Sunghoon. Jangan muncul tiba-tiba. Pantas saja Sunoo keluar lagi, lalu menunggu di depan pintu kamar Sunghoon. Adek, kenapa kamu gemes sih :”)

Sunghoon menurutinya. Ia membuka pintu kamar, dalam keadaan masih bingung. “Lo ngapain sih?” Sunghoon menggaruk kepalanya, padahal tidak gatal. “Gue lagi nugas, jangan bikin gue tambah mikir gara-gara kelakuan lo.”

Sunoo membalasnya dengan senyuman, membuat Sunghoon merinding. Ia masih sangat takut dengan senyuman itu. “Kan kamu yang bilang jangan muncul tiba-tiba, yaudah aku minta bukain pintu aja!” Ucapnya semangat.

“Ck, gue udah keburu liat lo tadi.”

“Hehe maaf ya aku lupa, belum kebiasa …” Sunoo melangkah masuk ke dalam kamar Sunghoon. Ia tengkurap di atas ranjang, berguling ke sana ke mari. Sunghoon yang melihat itu hanya bisa pasrah. ‘kasur gue dikotorin makhluk alus …’ batinnya.

Sunghoon sudah tidak peduli, ia kembali duduk di depan meja belajarnya, berusaha fokus lagi pada tugas-tugasnya.

Sunoo menatap punggung Sunghoon sambil cemberut. Ia melenguh, “aku kangen belajar, kangen sama temen-temen juga. Tapi udah ga inget apa-apa,” gumamnya pelan. 

HANTU GABUT ; sunsun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang