6. Die For You

324 80 67
                                    

You know what I'm thinking

See it in your eyes

You hate that you want me

The Weeknd

*lagu rekomen, enak dan chill banget alunannya*

.

.

.

.

Melihat kondisi Jungkook... 

Rasanya seperti menyaksikan anak berusia lima tahun sakit demam. 

Karena rupanya itulah Jeon Jungkook--seorang bocah laki-laki dalam tubuh pria dewasa. Dia terus-terusan mengendus dan cemberut, dia melempar tisu bekas ke mana-mana, dia tidak mau minum air atau minum obat apa pun kalau tidak disuruh. Dan yang lebih buruk, dia terus berpura-pura baik-baik saja. Dia telah menatap folder-folder dan surat-surat di mejanya selama lima belas menit, cuma ditatap, lalu tiba-tiba ingat dia perlu membukanya. 

Kalau ini berlangsung selama tiga puluh menit lagi, omong-kosong ini, Jimin bisa-bisa kehilangan kesabarannya.

"Pak, saya pikir Anda memiliki suhu tubuh--"

"Seperti manusia hidup lainnya," pria itu menjawab dengan datar sebelum menyeka hidungnya.

"Tidak, maksudku suhu tubuh Anda panas sekali."

"Um, terima kasih sudah memperhatikan." 

Jimin mengertakkan gigi. "Tuan Jeon."

"Jungkook. Namaku Jungkook." Dia menarik napas dalam-dalam.

"Anda punya obat demam?"

"Aku tidak pernah menyimpan obat. 'Kan sudah kubilang aku tidak sakit." Ucapannya yang sangat percaya diri diikuti oleh serangkaian bersin dan ingus. Jimin cukup yakin dia ingin menampar kepala bosnya itu, biar otaknya sadar sedikit.

"Tuan... Jungkook, ​​kau demam, setidaknya kau harus berbaring." 

Pria itu menatapnya dengan tatapan kosong.

"Omong kosong, aku harus bekerja. Di mana laptopku?"

"Tepat di depanmu," jawab Jimin dengan gigi terkatup.

Jungkook berkedip. "Oh iya, kau benar. Tapi Ini membutuhkan sandi." Jungkook menatapnya penuh harap.

"Hah?" Jimin bengong.

"Sandinya!"

"Hah apa?" Jimin bertanya dengan ekspresi muka kesal sekarang. "Tuan... Jungkook, ​​saya tidak seharusnya mengetahui kata sandi laptop Anda." 

Bisa-bisanya dia lupa kata sandi sendiri? Manusia ini sakit demam apa amnesia?

"Coba password ulang tahun Anda, Pak, kalau tidak bisa, coba diketik mundur. Oh, demi Tuhan!" seru Jimin sambil menepuk jidat sendiri, karena apalah daya, tidak bisa menepuk jidat bosnya.

"Wah... kau benar..."

Karena manusia kurang pergaulan seperti Jungkook mau pakai apalagi sebagai kata sandi selain tanggal ulang tahun? Atau paling tidak tanggal ulang tahun cinta monyet pertamanya. Itu pun kalau dia masih ingat.

"Permisi sebentar," Jimin ngeloyor pergi, jengkel.

Hal pertama yang dilakukan Jimin adalah mengobrak-abrik dapur bosnya. 

Horrible BossesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang