17. Meet The Parents

263 52 34
                                    

~Enjoy~

.

.

.

.

Hari Jumat datang, Jeon Juwoon--Ayah Jungkook, membawa dua kotak bagel dan donat, disambut hangat oleh semua orang di kantor. Mereka baru saja menerapkan hari Jumat sebagai hari santai, makanya Jimin hari ini muncul dengan celana jins hitam dan blus putih berbahan chiffon. Mingyu lebih gila lagi, dia menganggap Jumat sebagai hari "berjemur di atap bersama pacar", jadi dia datang ke kantor mengenakan kemeja Hawaii dan celana pendek kargo.

"Hmm... donat krim keju." Jisoo merem-merem sambil mengunyah. "Sumpah ini enak banget! Beli dimana ya dia?" Jisoo mengamati kotak kemasannya.

"Aku akan mengambil satu dan kembali ke mejaku," kata Jimin.

"Oh, ayolah. Ini hari Jumat, kamu tidak mungkin punya setumpuk pekerjaan." Jisoo mengeluarkan ponselnya. "Ayo kita selfie Instagram. Ayo." Jisoo mengangkat ponselnya lebih tinggi dari kepala, mereka kompak berpose, membuat ekspresi imut. 

"Ya Tuhan, aku terlihat seperti kentang," keluh Jisoo sambil menatap layar.

"Sini," Jimin menawarkan, mencari-cari ponselnya. "Bagaimana kalau aku saja yang foto."

Jisoo menyeringai. "Ya Tuhan, kau seorang malaikat!" Mereka berdua berpose, Jimin tersenyum lebar, mengambil foto selfie itu sebelum mereka mengintip di atas layar untuk memeriksa hasilnya.

"Astaga, hapemu bagus luar biasa!" Jisoo menggelengkan kepalanya. "Aku harus rajin-rajin foto pakai hapemu nih. Di sini kita berdua glowing sekali." 

Jimin saling menyeringai dengan Jisoo. Jimin mengirimkan foto itu kepadanya.

"Bagaimana kabar semua orang?" sapa Tuan Juwoon, menatap wajah-wajah para karyawan saat mereka menggigit roti bagel. "Hei, Mingyu, apa kucingmu itu masih baik-baik saja?"

"Oh, kabar kucingku Beeby luar biasa," sembur Mingyu gembira, dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sekitar dua ribu foto kucing gemuk berwarna jingga dan putih kepada Juwoon. "Lihat, ini cakar kecilnya—"

Begitu Jungkook masuk, ruangan langsung sunyi. Dia jelas-jelas mendapat memo tentang dresscode hari Jumat, karena Jungkook datang mengenakan sweter kasmir hitam yang ngepas badan, meski penampilannya masih terlihat formal bisnis.

"Jungkook," sapa Tuan Juwoon sambil tersenyum. "Mau bagel?"

"Tidak. Terima kasih. Aku datang untuk mencari asisten pribadiku." Cuek bebek, matanya mengamati kerumunan dan tertuju pada Jimin. "Jimin, tolong ke ruanganku, sekarang."

Ya Tuhan, apa lagi sih ini? Jimin meringis canggung, tapi memaksa kedua kakinya untuk berjalan ke depan kerumunan, menghampiri Jungkook yang langsung balik badan jalan duluan tanpa sepatah kata pun, berjalan keluar ruangan. Bahkan Jisoo tampak terkejut. Jimin berpura-pura tidak ada yang salah dari tindak-tanduk pria itu, bahwa sangat normal dia ditarik keluar dari acara Bagel Friday oleh bosnya.

Bosnya. Bosnya, yang merupakan pasangan kencannya, yang bahu tegapnya menutupi hampir setengah pintu masuk, yang sweternya mungkin lebih mahal daripada harga sewa kamar apartemen, yang badannya samar-samar menguarkan bau cologne mahal. Bosnya yang itu.

Jungkook membukakan pintu untuknya, Jimin ragu-ragu melangkah ke dalam, balik badan bermaksud untuk menanyakan apa yang diinginkannya. Jimin baru saja hendak membuka mulut saat cowok itu mendekat sambil mencengkeram pundaknya kasar, lalu mencium mulutnya dengan intensitas yang... salah.

Horrible BossesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang