Jimin (24 tahun) berharap Han Seojun dan Jeon Jungkook mati saja.
Punya dua boss yang kerjanya bentrok satu sama lain, itu masih mending.
Lah ini... Jimin ikut dibawa-bawa dalam drama gak jelas dan gak penting mereka!
Masalahnya Jimin lelah harus...
And I can't change into a person I don't wanna be, so
Oh, it's Saturday night, yeah
I pray for the wicked on the weekend
Mama, can I get another amen?
Panic! At The Disco
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Enjoy the show~
.
.
Hai, hyung
Aku menyesal atas sikapku kemarin
Tidak seharusnya aku marah-marah seperti itu ;(
Aku merasa sikapku sangat kekanakan
Oh iya, kau punya waktu besok? Mau ketemuan denganmu berdua saja. Sebagai permintaan maaf dan selamatan atas pernikahan kalian, hyung mau kutraktir dinner bareng. Jangan khawatir, akan kumasakkan sesuatu yang enak. Hyung pasti suka ;p
See ya tomorrow
xoxoxo
.
.
.
"Ayah, izinkan aku yang menghabisinya. Ini masalahku, kalian tidak perlu ikut campur. Aku bisa melakukannya sendiri. Jangan sampai polisi tahu kalian terlibat."
.
.
.
Mimpi buruk yang samar membangunkan Jungkook dari tidur panjangnya.
Jungkook terbangun di ranjang king size di kamar apartemen miliknya (bukan di rumahnya), sementara di luar jendelanya, kesibukan kota metropolis yang biasa dan tak berujung menjadi pemandangan latar belakang. Biasanya, kesibukan kota membuatnya nyaman. Di hari lain, suaranya terlalu keras. Begitu keras hingga memekakkan telinga.
Dia duduk di ranjang tempat dia tertidur kemarin malam. Mencoba mengambil waktu beberapa detik untuk mengingat mimpinya, sayangnya, dia gagal.
Ketiduran malam hari, terbangun malam hari? Wow... rekor yang luar biasa. Untuk seseorang yang jam tidurnya kacau balau seperti Jungkook.
Omong-omong, Jungkook sebenarnya ada rencana datang ke rumah Jimin, tapi setelah melihat penolakan dari sikap Jimin yang acuh tak acuh kemarin, itu membuatnya berpikir ulang untuk cepat-cepat datang menemui Jimin.
