7. Sinner and Saint

340 76 72
                                    

Maybe I'm the sinner, and you're the saint

Gotta stop pretending, what we ain't

Why we pointing fingers anyway?

When we're the same

Ariana Grande

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Pak Jungkook: Jimin...

Jimin: Pak, Bapak kok gak masuk? Masih sakit ya?

Pak Jungkook: Engggak

Pak Jungkook: Aku baik-baik saja, jangan khawatir

Pak Jungkook: Aku lagi siap-siap buat besok

Jimin: Oh syukurlah, kupikir sakit

Pak Jungkook: Malam ini kau ada rencana mau kemana?

Jimin: Mmm...

Jimin: Sebenarnya teman-temanku punya rencana malam ini

Jimin: Memangnya kenapa Pak?

Pak Jungkook: Gak

Pak Jungkook: Lupakan.

.

.

.

"Hoseok oppa, aku tidak mau pergi clubbing!"

"Kenapa, Jimin!? Ayolah, ini pasti akan jadi luar biasa! Ini pesta perayaan sebelum kau berangkat ke Paris! Kau harus menghadiri pesta perayaanmu sendiri."

Jimin mengamati wujud kegembiraan Hoseok dengan curiga. "Bahkan jika pestanya hanya terdiri dari kita berdua?"

"Tiga. Yoongi juga ikut. Kita akan bersenang-senang, kau pantas mendapatkannya." Hoseok menyeringai bangga.

Lima belas menit kemudian, mereka sudah berdiri dalam antrean di Distrik Gangnam, dan setelah empat belas menit menggigil dalam hawa dingin, akhirnya mereka masuk. 

Dentuman bass keras menyambut dan lampu yang berkedip-kedip membuat Jimin merasa pusing. Hoseok meraih tangan Jimin, lalu mendorong kerumunan tubuh yang menghalani jalan ke meja minum. Para bartender tampak sibuk dan tidak terganggu. Dikelilingi oleh supermodel dan gaun seksi serba terbuka yang tidak membutuhkan imajinasi kreatif lagi untuk mengintipnya. Jimin merasa masih seperti anak kecil yang tersesat dengan gaun merah lengan pendek biasa-biasa saja, yang bahkan tidak memperlihatkan kulit pundaknya.

Horrible BossesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang