I never heard the word that were spoken
With the rumored nights, with the rendezvous
I never though the whispers were true 'til now
The Academy Is
.
.
.
.
Mingyu, head manager sales, mendongak dari mejanya, menatap Personal Assitant-nya. "Eunha, bisakah kamu mengundang Park Jimin ke pertemuan nanti siang?"
"Baik Pak." Eunha bergegas keluar dari ruangan. Mingyu menghela nafas dan kembali ke dokumennya.
.
.
.
Mingyu dan Jisoo berbaring di sofa, di ruangan Mingyu yang terkunci, telanjang dan benar-benar kelelahan setelah melakukan 'pekerjaan' yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
"Aku belum cerita soal kita ke Jimin, dia bakal curiga gak ya?"
Kim Mingyu tertawa dan membelai rambut Jisoo selagi dia berbaring di dadanya.
"Jimin tidak secerdas yang kau pikir."
Jisoo menyangga tubuhnya dengan satu tangan di dada Mingyu dan menyipitkan mata tersinggung. "Apa maksudnya itu?"
"Tidak ada."
Jisoo mengerutkan bibirnya. "Sebaiknya beri tahu aku apa yang kau sembunyikan, Kim Mingyu, atau lain kali kau menelepon nomorku, aku akan menolak menjawabnya."
Mingyu menghela napas. "Iya deh, tapi tolong jangan bagikan informasi ini dengan temanmu, janji?"
Jisoo mengangguk sambil tersenyum. "Arraseo."
Mingyu menyeringai dan mencondongkan tubuh ke arahnya untuk mencium bibirnya. "Kau tahu Jeon Jungkook 'kan? Kau tahu gimana pemarahnya dia. Aku yakin kau menyadari temperamen legendarisnya. Beb, ngomong-ngomong, aku suka rambutmu tergerai seperti ini, bisakah kau berhenti mengikatnya?"
"Terserah aku, aku menata rambutku sesukaku."
Mingyu menyeringai. "Bagaimanapun, Jungkook memiliki kecenderungan untuk meledak saat rapat. Masalahnya apa saja, mulai dari kesalahan pesanan makan siang hingga rekan kerja yang menawarkan opini alternatif atas salah satu sarannya."
Jisoo mengerutkan kening. "Aku tidak mengerti apa hubungannya ini dengan Jimin?"
"Baby, kau terlihat sangat manis saat mengerutkan wajah seperti itu."
Jisoo menghela napas. "Mingyu-ya, fokus. Apa hubungannya ini dengan Jimin?"
"Oke, apa hubungannya ini dengan Jimin. Nah, beberapa minggu yang lalu saat kami berada di tengah-tengah rapat Badan Eksekutif, Jimin masuk ke ruang konferensi karena dia perlu memeriksa sinyal WI-FI. Dia meminta maaf dan pergi secepat dia masuk. Bukan masalah besar, kan? Nah, tepat saat dia masuk, Jungkook mau meledak. Aku bisa melihat tanda-tanda perubahannya. Mata membesar, wajahnya merah, otot lehernya yang menegang, lalu saat dia melihat Jimin. Poof! Semuanya hilang. Tiba-tiba dia seperti orang yang berbeda! Aku tidak percaya, tapi aku harus memastikan itu bukan kebetulan. Jadi aku menyiapkan serangkaian eksperimen. Aku memastikan untuk membuat Jungkook marah di setiap pertemuan dan aku mengatur agar Jimin "tidak sengaja" datang setiap kali dia marah. Hipotesisku terbukti benar. Park Jimin memiliki tingkat keberhasilan 100% dalam... menjinakkan binatang itu. Jadi aku mewajibkan dia untuk menghadiri semua pertemuan di mana Jungkook akan hadir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Horrible Bosses
FanfictionJimin (24 tahun) berharap Han Seojun dan Jeon Jungkook mati saja. Punya dua boss yang kerjanya bentrok satu sama lain, itu masih mending. Lah ini... Jimin ikut dibawa-bawa dalam drama gak jelas dan gak penting mereka! Masalahnya Jimin lelah harus...