Somethin' 'bout you makes me feel like a dangerous woman
Somethin' 'bout, somethin' 'bout, somethin' 'bout you
Makes me wanna do things that I shouldn't
Somethin' 'bout, somethin' 'bout, somethin' 'boutAriana Grande
.
.
.
.
"Biarkan aku pergi." Jimin mengertakkan gigi.
"Aku tidak bisa melakukan itu, Park Jimin."
"Kenapa tidak?"
"Pria yang aku tembak semalam." Seojun berbicara tentang 'menembak seseorang' dengan nada acuh tak acuh. "Tubuh serta tas yang dia bawa diambil mobil van itu gara-gara kau."
Seojun mengambil langkah maju, seolah dia yakin sekali Jimin tidak akan punya nyali melawannya. Mungkin dia benar. Mungkin tidak. Tapi yang jelas Jimin bertekad tidak akan menyerah tanpa perlawanan, Jimin akan melawan iblis ini sampai akhir.
"Tahu nggak apa yang ada di dalam tas itu? Tidak, tentu saja. Tas itu hilang, dan itu gara-gara kau. Jadi..." Seojun menunduk, satu tangannya mencengkeram pipi Jimin kuat-kuat, Jimin meringis merasakan sakit. "Aku sarankan kamu mengirimkan doa kepada yang di atas, karena kau adalah milikku sekarang."
Teror menyelimuti Jimin, membuatnya sulit bernapas. Apa yang terjadi dengan Seojun? Kenapa dia melakukan semua ini?
Jimin mencengkeram lengannya, berharap bisa melepaskan tangan Seojun di wajahnya. Dia tidak melepaskan cengkraman. Matanya yang kejam terus menatap Jimin, menjelma menjadi ruang kosong tak terbaca. Sehari-hari di kantor dia sulit dihadapi, sekarang dia menjelma menjadi sosok yang lebih sulit lagi.
"Anda tidak bisa memiliki orang, Tuan Han."
Dia melepaskan dagu Jimin dengan agak kasar.
Jimin mengusap-usap pipi saat bertanya, "Apa yang ada di dalam koper itu?"
"Sesuatu yang berhasil aku capai dengan bekerja sangat keras."
"Memang berapa nilainya?"
"Dua ratus lima puluh ribu dolar."
Mulut Jimin ternganga. Jimin tidak mungkin bisa melunasi itu. Sampai kiamat tidak akan bisa.
"Aku tidak punya duit..."
"Kalau begitu aku akan membunuhmu sekarang juga, lalu kemudian keluargamu, mereka kubunuh dalam tidur nyenyak mereka." Seojun mengatakan itu dengan lagak santai seorang kawan dalam kelompok diskusi proyek ilmiah yang merasa dirinya menawarkan ide paling brilian.
Tubuh Jimin gemetar. Ini tidak mungkin dia, ini tidak mungkin Han Seojun yang dia kenal. Tapi bahu yang tegang dan rahang yang kaku memberitahu Jimin sesuatu yang lain. Dia harus bisa menerima kenyataan busuk dibalik lapisan formal itu, inilah wajah asli Han Seojun. Bos yang dia pikir judes karena cemburu. Ternyata lebih buruk dari yang Jimin bayangkan. Entah apakah Jungkook tahu soal ini...
Jimin pikir inilah kesalahan terbesarnya sewaktu mengajukan diri menjadi asisten Jeon Jungkook.
Tunggu, apa Jungkook tahu siapa Han Seojun?
"Aku bisa saja memberitahu Pak Jungkook." Jimin mengancam balik. "Tentang semua yang Anda lakukan di gang itu."
"Ah." Seojun melipat tangan di dada, tersenyum mengejek. "Bosmu yang tampan. Kau mau memberitahu dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Horrible Bosses
ФанфикJimin (24 tahun) berharap Han Seojun dan Jeon Jungkook mati saja. Punya dua boss yang kerjanya bentrok satu sama lain, itu masih mending. Lah ini... Jimin ikut dibawa-bawa dalam drama gak jelas dan gak penting mereka! Masalahnya Jimin lelah harus...