11. Betrayed

308 58 6
                                    

Warning typo ⚠
Happy reading!
______________________________________

Tibalah mereka di depan rumah milik Chenle. Untuk berjaga-jaga, Jeno keluar untuk melihat keadaan. Iya, hanya Jeno seorang yang mengeceknya. Bisa dikatakan halaman rumah Chenle itu terlihat sangat berantakan sekali. Jauh dari kata bersih seperti biasanya.

Jeno melihat sekelilingnya dan saat itu ia pastikan bahwa di sana aman. Acungan jempol ia berikan kepada mereka. Baru saja Jeno ingin kembali ke mobil. Tanpa disangka, ada satu zombie yang menerjang dirinya. Zombie tersebut adalah salah satu penjaga rumah Chenle.

"Kaget anjir!"

Yeonjun dan Mark tidak tinggal diam begitu saja. Mereka langsung keluar sambil membawa pistolnya. Tanpa aba-aba, keduanya langsung menembak zombie itu.

Dor

Dor

"Huwaaa, pak Jung maafin temen-temen Lele ini. Makasih udah jagain rumah Lele sebaik mungkin. Semoga pak Jung tenang di sana."

Chenle mengatakan itu sambil terisak-isak. Orang yang disebut pak Jung itu sudah Chenle anggap seperti orang tuanya sendiri. Saat masih kecil dulu, ia sering mengantar Chenle ke sekolah dan ke mana pun. Asalkan Chenle merasa senang.

'Cih, gitu doang ditangisin,' batin seseorang.

"Jen, lu gapapa kan? Ayo buru masuk ke mobil," ajak Mark.

Kedua mobil itu diparkiran di halaman rumah Chenle. Tidak lupa juga untuk menutup pintu gerbang. Mereka pikir hanya ada satu zombie saja di rumah itu. Jadi mereka langsung memasuki rumah Chenle dengan santai.

Ceklek

Mark membuka pintunya. Kondisi di dalam rumahnya tidak jauh berbeda dengan yang di halaman tadi. Banyak barang-barang yang jatuh hingga pecah.

Firasat Soobin sudah tidak enak saat melihat itu. Manik matanya menatap ke sekelilingnya. Ia benar-benar yakin jika ada zombie di dalam rumah itu. Tapi ia tidak mengatakan itu kepada yang lainnya. Khawatir firasatnya akan salah.

"Jadi di sini tuh ada enam kamar. Satu kamar itu ada dua kasur. Pas kan buat kita berdua belas?" tanya Chenle.

Pletak

Baru saja Renjun memukul kepala Chenle itu. Sepertinya Chenle lupa jika ada dua orang asing yang baru saja mereka temui di jalan tadi.

Chenle menatap bingung ke arah Renjun, "maksud lu apa mukul-mukul pala gue? Mau gue usir lu dari sini?"

"Kita ada empat belas woi! Tuh dua orang kan baru aja ikut."

Chenle hanya ber'oh' ria sebagai jawabannya. Lagipula ia tidak terlalu peduli dengan kedatangan Guanlin ataupun Hyunjin itu. Masih orang asing katanya mah.

Tanpa basa-basi lagi ia langsung memberitahu siapa-siapa saja roommate per kamar. Tidak ada yang menolaknya.

Mark yang sekamar dengan Yeonjun. Jeno dengan Chenle. Renjun dengan Beomgyu. Jisung dengan Taehyun. Haechan dengan Kai, dan Guanlin yang sekamar dengan Hyunjin.

Dua orang yang tersisa. Dua orang itu pula yang akan menjaga keamanan di malam harinya. Dua orang itu adalah Jaemin dan Soobin.

Tadinya Chenle berpikir bahwa yang akan menjaga Guanlin dan Hyunjin. Tapi karena mereka masih asing di matanya, Chenle tidak ingin percaya dulu dengan keduanya.

Yang lain memasuki kamarnya masing-masing. Tidak ada apapun yang terjadi, kecuali di kamar Jisung dan Taehyun. Ada satu zombie di sana.

Ceklek

Run Away | TXT - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang