03. Run!

631 105 10
                                    

Warning typo ⚠
Happy reading!
______________________________________


Walaupun acara makan-makan itu sudah selesai tanpa kehadiran Mark dan Yeonjun, mereka masih menetap di sana. Tentunya melakukan suatu perbincangan.

"Kira-kira Mark hyung ama Yeonjun hyung berhasil ga tuh praktikum nya?" tanya Kai.

Brak!

"Anjir jantung gue mau copot!" umpat Haechan.

"Jantung gue untungnya masih aman," ujar Jaemin.

Haechan mengumpat karena tiba-tiba saja Beomgyu memukul meja. Oh, tentunya yang lainnya juga terkejut.

Beomgyu sih tidak peduli dengan respon para sahabatnya itu. Lagipula ia melakukannya dengan sengaja. Membiarkan sembilan orang itu mengeluarkan berbagai reaksi aibnya saat terkejut. Memang dasar Beomgyu.

"Mau ngapain sih lu pake segala gebrak meja? Masih mending gue traktir loh. Sekali lagi lu ngagetin gue, traktiran buat lu itu gagal. Bayar sendiri!" ketus Chenle.

Beomgyu membelalakkan matanya, "eh jangan gitu dong. Maaf ya Le, hehe."

Kalo udah menyangkut tentang traktiran sih, Beomgyu langsung panik. Ya kali dia bayar sendiri, sedangkan yang lainnya di traktir. Duit Beomgyu aja udah habis buat main di Timezone tiga hari yang lalu. Padahal baru seminggu yang lalu dikasih sama mama nya dan itu duit untuk sebulan. Tapi Beomgyu pastinya akan bilang bahwa duit itu habis karena ada barang yang harus dibeli untuk keperluannya belajar.

Chenle langsung memberikan tatapan sinis yang mengarah ke Beomgyu. Beomgyu membalasnya dengan mengangkat tangan kanannya dan kedua jarinya terangkat seakan memberi kode 'peace'. Chenle sih ngangguk aja.

"Gyu, emangnya lu mau bilang apa tadi?" tanya Soobin.

"Tadi gue cuma mau bilang kalo Mark hyung sama si Yeonjun pasti gagal praktikum nya," jawabnya.

Hari itu benar-benar memberi kesempatan sekali bagi Beomgyu untuk menyebut nama Yeonjun tanpa sebutan hyung. Tapi tidak berlaku untuk menyebut Mark tanpa embel-embel hyung seperti itu.

Eits! setelah menyelesaikan ucapannya itu, Beomgyu langsung terkena pukulan dari kuas keramat Renjun. Kebetulan sekali Renjun selalu menaruh kuas kesayangannya itu di saku celana nya. jadi ia bisa mengeluarkannya kapan saja dengan mudah. Tak jarang juga Renjun sering memukul temannya atau sahabatnya itu menggunakan kuasnya.

"Bilang lagi coba," pinta Haechan.

"Gue tadi bi-"

Omongan Beomgyu langsung dipotong sama Renjun, "Lu mau gue pukul pake kuas lagi?"

Beomgyu langsung menggelengkan kepalanya, "tapi tadi Haechan hyung minta gue buat ngomong ulang."

"Dan dengan bodohnya lu mau ngulang? Lu tuh harusnya inget sama nilai lu di mata pelajarannya pak Yoongi dulu," sahut Taehyun.

"Lah apa hubungannya?"

"Omongan lu cukup sekali aja dan ga perlu ada lagi pengulangan. Sama halnya di pelajaran pak Yoongi, lu cuma ngerjain ulangan sekali dan ga ada remedialnya padahal nilai lu dibawah kkm!" jelas Taehyun.

"Jangan bahas nilai dong!"

"Eh, daripada lu ribut, coba liat ke luar deh!" ujar Jaemin.

Mereka langsung melihat ke arah luar. Entah ada keributan apa di luar sampai menyebabkan banyaknya kecelakaan. Banyak juga orang-orang yang berlari menjauh.

"Itu si Momon kan?" tanya Soobin memastikan.

Soobin melihat Momon yang sepertinya terlepas dari penjagaan prof. Namjoon. Tapi setelahnya Soobin terkejut saat Momon menggigit tangan seorang laki-laki yang mengelus dirinya.

Run Away | TXT - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang