📍Sekolah | 09.35 AM
"Marah-marah gak jelas ditelepon gara-gara Taehyung!" kesal Jisoo saat jalan menuju kantin bersama Wendy.
"Taehyung? Kenapa emang? Mereka ribut?" tanya Wendy.
"Biasa deh, si Jennie dibawa keluar sama Taehyung terus dia marah-marah gak jelas, sebel banget! Berlebihan tau gak sih?!"
"Wah... si Seokjin sayang banget ya sama Jennie, sampe segitunya..." balas Wendy.
"Tapi tetep aja Wen, berlebihan banget! Emang dia doang apa yang boleh pacaran! Kan kasian Jennienya, Wen!"
"Duh, udah dong, sabar... sabar...." Wendy berusaha menenangkan Jisoo yang masih terbawa emosi.
"Masalahnya yang kena itu gue mulu, Wen! Udah gitu Taehyungnya juga ngeselin, minta tolong macem-macem sama gue!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yaudah sabar-"
"Wen!" panggil seseorang.
Wendy dan Jisoo pun menoleh ke arah sumber suara tersebut, menemukan Irene dan Taehyung yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Eh, kenapa, Rene?"
"Kok ninggalin guee?!" tanya Irene pura-pura kesal.
"Tadi abis dari toilet langsung bel, jadi sekalian deh ke kantin- lagian lo juga udah sama Taehyung kan? Yeeee...." balas Wendy.
Jisoo menatap dengan curiga Taehyung dan Irene yang berada dihadapannya.
"Heh, tengik! Gak usah sok polos! Gara-gara lo yah gue dimaki-maki sama Seokjin!" teriak Jisoo sambil menunjuk-nunjuk Taehyung.
"Kok gue?" tanya Taehyung dengan wajah polosnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lagian lo ngapain Jennie sih?! Dibilang gak usah mancing-mancing Seokjin! Udah tau gampang darah tinggi, masih aja diledekin! Awas-"
"Wait! Jennie kenapa? Lo ngapain Jennie, Tae?" tanya Irene memotong ucapan Jisoo.
"Aduh... kok jadi rame gini sih! Soo, ayo ah! Maluuu! Dikira ribut beneran tau!" ujar Wendy berusaha menghentikan Jisoo.
"Emang lagi ribut beneran kok!" balas Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 | 𝘁𝗮𝗲𝗻𝗻𝗶𝗲 ; 𝗮𝘂
Fanfiction"Jen," Taehyung memanggil Jennie yang sibuk memperhatikan si penjual martabak membolak-balikan martabak pesanan orang lain layaknya chef restoran bintang lima. "Hmm?" sahut Jennie tanpa melepaskan pandangannya dari martabak tersebut. "Gue mau ngomon...
