18 // a warning

3.6K 499 83
                                    

Flashback

"Udah ngerjain MTK?"

Taehyung yang sudah dua hari tak mendengar suara tersebut reflek menoleh kesebelahnya, menemukan Seokjin yang menatapnya datar.

"Udah...?" Begitu kagetnya sampai Taehyung tak yakin dengan jawabannya sendiri.

"Kalo mainin perasaan adek gue? Udahan? Atau masih lanjut?" Seokjin tak bisa menahan diri untuk tidak menyindir Taehyung.

Taehyung mendengar itu hanya menghela nafas kasar. "Cara ngajak berantem lo terlalu feminim, gak suka."

Seokjin yang tak menyangka Taehyung akan membalasnya seperti itu langsung menegakkan tubuhnya.

"Yaudah, mau tonjok-tonjokan dimana?" tanya Seokjin ngegas.

"Kalo itu terlalu kampung, gak suka."

"Terus mau-"

"Selesain pake kepala dingin, gak main ngegas-ngegasan... sekarang pertanyaannya lo bisa gak bicara sama gue tanpa perlu bangun-bangun dari kursi lo?"

"Oke... langsung aja ke inti-"

"Nggak, gue dulu, dari kemarin lo udah bacot, sekarang lo dengerin sudut pandang gue," potong Taehyung.

"Gue mau serius sama Jennie." Singkat, padat, dan jelas, itu Taehyung.

"Hahahahahaha anjing lucu banget!"

"Intinya gue minta izin-"

"Izin apa? Mau pacarin adek gue? Gak! Enak aja! Lo deketin adek gue tapi lo deketin Irene-"

"For fuck's sake gue gak deketin Irene!" ujar Taehyung kesal. "Lo pacaran sama Jisoo tapi masih main sama Irene, berarti lo deketin dia juga gitu?"

Mmm yes.

"G-gue kan sama Irene udah sahabatan sebelum gue pacaran sama Jisoo," balas Seokjin.

"Sama! Gue juga sahabatan sama Irene sebelum gue pacaran sama Jennie-"

"Dih, percaya diri banget adek gue bakal nerima lo?!" potong Seokjin.

"Harus lah," balas Taehyung dengan percaya diri.

"Gue gak setuju-"

"Kalo alasan lo gak setuju karena bagi lo gue brengsek- ck, gue sama lo juga masih brengsekan lo."

Skakmat.

"Gak usah banyak-"

"Gue bukan lo, jadi lo gak perlu khawatir adek lo bakal jadi korban-"

"Selamat pagi- eh, asikkk baikannn!!" Belum selesai mereka- Taehyung dan Seokjin- berbincang, anak Bangcat lainnya sudah datang mengganggu, alhasil mereka tidak bisa melanjutkan perbincangan tersebut.

---

Present

Senin | 06.40 AM

"Bajin, ayoo! Entar telat!" Jennie menjewer telinga Seokjin yang sedang menikmati sarapannya.

"Akhh sakittt- bentar!"

Lima menit kemudian, Jennie dan Seokjin pun berangkat ke sekolah.

Ditengah perjalan menuju sekolah, Seokjin teringat akan sesuatu.

"Oh iya, Bajin baru inget!" seru Seokjin. "Besok ada kejutan buat-"

"Kejutan buat Nini?! Seriuussss?!!" Jennie menatap kakak satu-satunya itu penuh dengan harap.

𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 | 𝘁𝗮𝗲𝗻𝗻𝗶𝗲 ; 𝗮𝘂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang