-07.00-
"Bajin, nanti Nini gak pulang bareng ya."
Jennie sibuk melepas seatbeltnya, tak menyadari Seokjin yang tengah memandangnya dalam diam. Bahkan ia belum mematikan mesin mobil atau melepas seatbeltnya.
Jennie menoleh ke sampingnya, "Bajin?"
"Hello?" Jennie melambaikan tangannya di depan wajah Seokjin.
Seokjin meletakkan telunjuknya tepat di depan bibir Jennie, "Ssssst!"
Jennie mengerutkan kedua alisnya bingung.
Seokjin menatap sayu Jennie yang tengah menunggunya untuk berbicara.
Detik ke menit ia habiskan untuk memandangi wajah cantik adik kesayangannya. Lalu tanpa sadar air matanya jatuh.
"B-bajin?!"
Jennie spontan memeluk Seokjin, mengusap-usap punggungnya guna menenangkan Seokjin. Sedangkan Seokjin, semakin mengeratkan pelukannya saat menyadari bahwa adiknya mulai ikut menangis.
"Bajin masih sakit ya?" isaknya masih dalam pelukan Seokjin.
"A-atau Bajin terharu sama hadiah dari Nini?"
Bahkan hadiah dari Jennie pun belum ia buka sampai saat ini.
Hari ini sudah terhitung satu minggu setelah hari ulang tahunnya. Satu, dua, hingga puluhan hadiah dari keluarga, teman, dan para "penggemar" nya di sekolah sudah ia buka semua. Namun, hanya hadiah dari adiknya saja yang sampai saat ini masih ia simpan dengan rapih. Tentu saja Jennie tak tau akan hal ini.
Hari ini juga merupakan hari pertama Seokjin masuk sekolah setelah absen selama seminggu dengan alasan sakit. Padahal nyatanya ia tak benar-benar sakit.
Tak hanya guru, adik dan orang tuanya pun juga tertipu akan aksi pura-pura sakitnya ini.
"Bajin mau pulang?" tanya Jennie lalu mencoba untuk mengecek suhu tubuh Seokjin.
"Nggak, Bajin gapapa." Seokjin menahan tangan Jennie yang akan mengecek suhu tubuhnya.
"Bener?" Jennie hanya tak ingin Seokjin memaksakan dirinya untuk sekolah.
"B-bajin... cuma kangen sama Nini, udah seminggu di kamar aja hehehehe yuk!" Seokjin mematikan mesin mobil lalu melepas seatbeltnya tanpa mempedulikan Jennie yang tengah menatapnya curiga.
---
-09.30-
"Jen, temenin ke perpus, yuk!" ajak Jaehyun pada Jennie yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"Lama gak? Soalnya Nini mau ke kelas Bajin." Jennie mematikan ponselnya.
"Balikin buku doang kok, tumben nyamperin?"
Jaehyun dan Jennie mulai meninggalkan kelas menuju perpustakaan yang berada di lantai satu.
"Mau ngecek, soalnya Bajin baru sembuh."
Tak lebih dari lima menit mengembalikkan buku, Jaehyun langsung mengantar Jennie ke kelas Seokjin.
"Thanks, Jen, gue duluan ke kantin, ya!"
"Iya."
Baru saja Jennie akan balik badan, tiba-tiba seseorang yang baru saja keluar dari kelas tak sengaja menabraknya.
"Aww!"
"Astaga, sorry— eh Jennie?"
"Kak Namjoon! Maaf yah kak, Jennie gak sengaja!"
"Gak, gapapa! Gue kok yang salah! Eh btw ngapain kesini?" tanya Namjoon yang penasaran akan kehadiran Jennie di depan kelasnya.
"Mau liat Bajin, kak," balasnya sambil melirik ke dalam kelas Seokjin lewat jendela kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 | 𝘁𝗮𝗲𝗻𝗻𝗶𝗲 ; 𝗮𝘂
Fanfiction"Jen," Taehyung memanggil Jennie yang sibuk memperhatikan si penjual martabak membolak-balikan martabak pesanan orang lain layaknya chef restoran bintang lima. "Hmm?" sahut Jennie tanpa melepaskan pandangannya dari martabak tersebut. "Gue mau ngomon...