• Author POV •
Senin pagi di sekolah,
Jennie sedang asyik membaca novel di kelas sambil menunggu bel berbunyi, tiba-tiba...
"Jennie!" Jennie mendengar dirinya dipanggil langsung menoleh ke sumber suara yang berada di samping pintu kelasnya.
"Eh... Kak Irene? Sini kakk!" Irene pun setengah berlari menuju tempat duduk Jennie dan Jaehyun.
"Ada apa kak?" Tanya Jennie setelah Irene duduk di kursi Jaehyun.
"Kemarin kamu ke rumah Jisoo ya?" Tanya Irene sangat penasaran tapi berusaha untuk terlihat biasa saja.
"Iya... kenapa, kak?"
"Kemarin dia cerita apa sama kamu?" Tanya Irene lagi.
Sebelum Jennie bisa membalasnya, tiba-tiba tangan Jennie ditarik secara halus oleh seseorang.
"Eh? Kak Taehyung? Kenapa, kak?" Jennie tak bisa menyembunyikan keterkejutannya, begitu juga dengan Irene.
"Ayo ke lapangan, udah mau bel," ujar Taehyung datar sambil melirik ke arah Irene.
"Eh? Kok tiba-tiba-"
"Gue lagi ngobrol sama Jennie, Tae," Irene pun angkat bicara.
"Dia dipanggil sama anak OSIS, sekarang," jawab Taehyung.
"Hah?! Serius, kak? Emang disuruh ngumpul-"
"Iya, ayok," Taehyung dengan tangannya yang masih menggengam tangan Jennie pergi meninggalkan Irene di kelas Jennie.
Ketika Taehyung dan Jennie melewati koridor kelas dua belas (a/n: kelas satu lat.3, dua lat.2, tiga lat.1) menuju ke lapangan, hampir seluruh mata tertuju pada mereka berdua-atau lebih tepatnya tertuju ke tangan mereka yang tanpa mereka sadari masih saling berkaitan.
"Kak, di bibir Jennie masih ada selai coklat, ya?" Bisik Jennie kepada Taehyung setelah ia merasa semua mata tertuju padanya.
Taehyung yang mendengar itu hanya bisa tertawa kecil sambil melirik Jennie yang terlihat sangat kebingungan.
Tapi senyum ini langsung pudar ketika ia teringat sesuatu.
"Jen..."
"Ya, kak?"
"Maaf kalo gue terkesan ngatur lo, tapi untuk masalah percintaan tiga orang itu, kalo bisa kita stay netral aja, oke? kita berdua cukup tau aja, gak usah ikut campur urusan mereka, kecuali kalo mereka minta tolong sama kita," jelas Taehyung panjang.
"Iya, kak... Jennie tadi sebenernya juga gak mau kok kasih tau kak Irene, Jennie juga ngerasa kak Irene kayak apa ya? Gak tau deh... pokoknya beda aja gitu," jawab Jennie dengan muka seriusnya yang menggemaskan itu.
Tanpa disadari, mereka sudah sampai di pinggir lapangan yang ternyata masih sepi...
"Ya, intinya-" belum sempat Taehyung menyelesaikan kalimatnya,
"Kim Anjing Taehyung! Lepasin tangan adek gue, bangsat!!!!" Teriak Kim Murka Seokjin dari sebrang lapangan.
Iya... tangan mereka masih terkait satu sama lain.
●●●
Istirahat,
"Jen, sumpah tadi kalian berdua gemes banget deh!" Lisa yang baru masuk kelas Jennie langsung menyerbu pipi Jennie dengan cubitan gemas.
"Ihhh... sakittttt! Apa sihhhh?! Siapa yang gemes?"
"Lo sama kak Taehyungggg!!!!" Jawab Lisa semakin gemas melihat sahabatnya yang lemot ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 | 𝘁𝗮𝗲𝗻𝗻𝗶𝗲 ; 𝗮𝘂
Fanfiction"Jen," Taehyung memanggil Jennie yang sibuk memperhatikan si penjual martabak membolak-balikan martabak pesanan orang lain layaknya chef restoran bintang lima. "Hmm?" sahut Jennie tanpa melepaskan pandangannya dari martabak tersebut. "Gue mau ngomon...
