23 // my embul

3.3K 452 93
                                    

Sekolah | 7.00

"Selamat pagi, Nini tembem!" teriak Lisa memasuki kelas Jennie.

"Hmm..." jawab Jennie lemas.

"Ih, kenapa? Kok lemes? Ayo semangat!" Lisa terlalu semangat sampai tak sengaja mendorong Jaehyun dari kursinya.

"Lalisaaa! Jaehyun jangan di dorong dong!" maki Rosé yang baru saja datang melihat sang kekasih jatuh akibat dorongan maut Lisa.

"Oh no! I'm sorry, pak ketos!" heboh Lisa.

"Daripada cacingan pagi-pagi mending bawa si bayi ke UKS deh," ujar Jaehyun.

"Eh?" Lisa menoleh ke arah Jennie yang sedang memejamkan matanya, terlihat sangat lemas.

"Jennie, kamu sakit?" Rosé segera mengecek suhu tubuh Jennie dengan punggung tangannya.

"Lumayan panas..." ujar Rosé.

"Nini..." Lisa mencoba membangunkan Jennie yang sepertinya mulai terlelap.

"Hmm...." sahut Jennie lemas.

"Yang mana yang sakit?" Lisa mulai menon-aktifkan mode barbarnya.

"Perut Nini gak enak, kepala Nini pusing..."

"Jae, bisa gendong Jennie gak?" tanya Rosé.

Tanpa berpikir panjang, Jaehyun dengan hati-hati menggendong Jennie ala bridal style.

"Misi, misi!" Lisa berusaha membuka jalan untuk Jaehyun.

"Bayi, masih hidup kan?" tanya Jaehyun sedikit panik ketika ia merasa Jennie tak berkutik sama sekali digendongannya.

"Hmm...."

---

"Woi Sokjin! Adek lo dibawa ke UKS tuh!" ujar salah satu teman sekelas Seokjin yang baru saja kembali dari kantin.

"Hah?! Adek gue siapa?!" tanya Seokjin panik.

Buku yang sedang dipegangnya pun ia lempar ke arah temannya tersebut.

"Jangan maen-maen lo!" teriaknya.

"Dih! Emang bener-" ucapan temannya tersebut terpotong saat tubuhnya di dorong secara tak manusiawi oleh Kim Taehyung.

"Minggir!"

"Hah- eh seriusan adek gue?! Ah, sialan!" Tanpa berpikir panjang Seokjin bergegas menuju ruang UKS.

Sesampainya di depan ruang UKS, Seokjin menemukan Jaehyun dan Rosé yang baru saja keluar dari sana.

"J-jae... a-dek gue..."

"Yaampun, kak Seokjin! Tarik nafas dulu... huuu! Buang... haah!" ujar Rosé mempraktikannya kepada Seokjin.

Seokjin dengan polos pun mengikutinya.

"Badannya lemes, kepalanya pusing, suhu badannya lumayan tinggi, terus katanya sedikit mual-"

"Hamil?!!!" teriak Seokjin memotong kalimat Jaehyun dan tentu saja membuat murid-murid yang lewat ikut terkejut.

*ptak*

"Beloman, bodoh!" Taehyung memukul kepala Seokjin dengan botol air mineral yang baru saja ia beli.

"Huh, gila, panik gue! Untung belom ham- h-heh setan! Maksud lo apaan belom hamil, sialan?!" Seokjin dengan murka menjitak kepala Taehyung.

"Lah? Emang salah-" belum sempat Taehyung melanjutkan kalimatnya, sebuah tamparan melayang ke pipinya.

𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 | 𝘁𝗮𝗲𝗻𝗻𝗶𝗲 ; 𝗮𝘂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang