Sorry for typo.
Happy reading dan jangan lupa pencet bintang dan tinggalkan komentar positif ❤️
Terima kasih orang baik.🌱🌱🌱
Bel pulang sekolah sudah berdering sejak 10 menit yang lalu. Namun, gadis cantik itu masih setia duduk di bawah pohon dekat lapangan basket. Sesekali ia mengumpat kesal lantaran target kekesalannya tak kunjung menampakan batang hidungnya. Bahkan sejak jam istirahat, ia tak mendapati sosok Cowok sinting itu.
Berdecak kesal, ia lirik arloji di tangan mulusnya. Harus berapa lama lagi ia menunggu Alkena si sok sibuk itu. Lagi pula kenapa Bu Dora memintanya memberikan surat tidak jelas ini kepada Alkena, lagian jaman udah modern masih aja pake surat surat segala, wattsap kek biar keren.
Hingga mata cantiknya menangkap dua makhluk yang barangkali dapat membantunya. Itu Zidan dan Elga, manusia yang biasanya menempel pada si Ketos.
"WOI LO BERDUA!" teriaknya, membuat kedua Cowok itu berhenti dan menoleh.
Zidan dan Elga, kini tampak mengerutkan dahinya. Menatap gadis itu lalu kedua cowok itu saling melirik seolah mengatakan, dia manggil kita?
"Saoloh dongo apa gimana lo berdua?! Sini buru!" Berdecak kesal, lalu mengisyaratkan tangannya agar kedua cowok itu mendekat.
Mengerjap polos, kedua cowok itu akhirnya mendekat dengan ragu.
"Kenapa Eve, manggil kita berdua? Kangen sama gue lo ya?" Zidan menaik turunkan alisnya.
"Dih! Nggak mungkin dia kangen sama lo. Palingan kangen sama Mas Ketos, iya nggak?" Elga kini juga ikut menaik turunkan alisnya, menggoda si cantik Evelyn.
Evelyn merotasikan bola matanya malas, "Bacot. Gue cuma mau nanya!"
"Buset! Kok galakan dia ya nyet. Padahal dia yang butuh" Zidan bergumam pelan kepada Elga, namun tetap saja Evelyn masih bisa mendengar dengan jelas.
Mendelik kesal, Evelyn kemudian menghela nafas kasar.
"Dimana temen sinting lo itu?" Tanyanya datar.
"Emang kita punya temen sinting?" Otak lemot Elga mendadak aktif, cowok itu nampak berpikir keras membuat Evelyn mendengus.
"Punya, Lo!" Zidan menoyor kepala Elga, berharap otak temannya itu kembali ke tempat semula.
"Asu!"
"Maksud lo, Mas Alkena?" Imbuh Zidan, Evelyn hanya berdehem. Kedua cowok itu hanya menganggukan kepalanya seraya membulatkan bibirnya.
"Owalah! Haha ngomong dong dari tadi. Kalo Alkena mah ada noh di Ruang OSIS. Kalo orang sinting mah si Zidan haha!" Otak Elga mulai load, tapi kebiasaan bengeknya ikut kumat juga. Padahal nggak ada yang lucu, tapi cowok itu tertawa terbahak bahak membuat Zidan menatapnya datar.
Evelyn, gadis itu tak menghiraukan kedua cowok itu lagi. Ia melangkahkan kakinya menuju ruang OSIS tanpa memperdulikan kedua cowok itu yang tengah berteriak barangkali memaki dirinya.
Tak peduli di dalam Ruang OSIS itu sedang rapat atau ada banyak anggota OSIS lainnya. Evelyn menerobos pintu itu dengan kasar. Matanya menelisik seisi ruangan, syukurlah tak banyak anak OSIS disana. Hanya ada mungkin 5 orang, namun tetap saja mereka nampak terkejut menatap Evelyn sinis.
Tak peduli dengan tatapan itu, hingga netra Evelyn bertemu dengan netra milik Alkena. Cowok itu menatap Evelyn tajam.
"Ngapain lo?! nggak punya sopan santun hah?" Cewek yang diketahuinya sebagai sekertaris OSIS itu berteriak kesal, Keysha namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
to ALKENA
Teen Fiction"Lo adalah rangkaian senyawa memabukan. Di dekat lo, jantung gue ser-seran gak karuan." Evelyn Cleasika. "Cewek bebal kayak lo harusnya dilempar aja kelaut, biar dunia jadi tentram!" Alkena Julian Garpati. ---FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. BUAT YANG U...