Hayooo yang baca jgn lupa vote & komen ya!
Makasih
Happy Reading! Hope u like it.🦖🦖🦖
Laki laki dengan setelan jas OSIS itu tengah
berbincang serius dengan Pak Chanda selaku Kesiswaan, membahas perihal pengalihan jabatan, juga mengenai acara Camping yang akan diselenggarakan."Semua sudah beres, Ken?" Pak Chandra menurunkan kacamatanya, menatap proposal yang diberikan Alkena.
Alkena mengangguk, "Aman Pak, tinggal nyebar surat izin wali murid."
"Kalo gitu, lanjutkan apa yang seharusnya kamu kerjakan." Pak Chandra memberikan kembali proposal itu kepada Alkena.
Alkena mengangguk lalu beranjak dari ruang guru, "Kalo gitu saya permisi."
Baru saja keluar dari sana, telinganya kembali terusik oleh suara keributan di sepanjang koridor.
Apa lagi yang terjadi, pikirnya.
"EVELYN BERHENTI KAMU!" itu suara Pak Juwo yang menggelegar.
Nampak Evelyn tengah berlarian dengan membawa pancing dan juga ember kecil entah berisikan apa.
Netra Alkena mulai menyipit lalu menghela nafas bosan. Mengapa manusia satu itu tidak ada bosan bosannya cari masalah? Alkena bersandar pada tembok dengan tatapan datar, lalu tepat setelah Evelyn berlari melewatinya, saat itulah ia berhasil menangkap lengan Evelyn.
"Ck! Apaan sih?! Lepas gak?!" Evelyn memberontak saat tiba tiba lengannya dicekal oleh Alkena.
Cowok itu nampak santai, "Nggak capek cari masalah terus, hm?" Alkena tersenyum miring.
"Alkena cakep ini bukan urusan lo, sekarang lepasin gue ya ganteng." Ucap Evelyn dengan senyum yang dibuat buat.
"Nggak sebelum lo berhenti cari masalah."
"Astagfirullah ya Allah gusti, Ken ini darurat. Lo ga liat pak Juw— Awss aduh!" Belum sempat Evelyn menyelesaikan ucapannya, tiba tiba Pak Juwo menarik telinga Evelyn.
"Bagus kamu Evelyn! Bikin saya naik darah terus."
"Aw! Ampun pak! Ya allah lepasin pak, kuping saya bisa lepas ini." Evelyn merintih kesakitan sedangkan Alkena tersenyum puas.
"BIARIN LEPAS SEKALIAN! SALAH SIAPA PUNYA KUPING NGGAK DIPAKE! SUDAH SAYA BILANG KAN JANGAN MANCINGIN IKAN DI SEKOLAH INI!" Pak Juwo berteriak kesal.
Sudah di peringatkan kepada seluruh siswa, kolam kecil dekat gazebo belakang sekolah memang tidak boleh di pancing ikannya.
Evelyn meringis, "Pelit amat sih pak, lagian niat saya kan baik mau kasih ekosistem baru buat si ikan. Bukannya di kolam jelek berlumpur milik bapak."
"NGEJAWAB TERUS KAMU!" Pak Juwo semakin kencang menarik telinga Evelyn membuat gadis itu berteriak kesakitan.
"YA ALLAH KEN LO GA ADA NIATAN NOLONGIN BINI LO YANG KE SIKSA INI."
Bini pala lo peyang!
Alkena hanya memutar bola matanya malas, "ya sudah pak saya permisi." Pamitnya pada pak Juwo.
"Terima kasih Ken, Eh— tapi tunggu Ken."
Alkena mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana.
"Kenapa pak?"
Pak Juwo nampak melirik arlojinya dengan gusar.
"Saya ada janji dengan kepala sekolah, bisa tolong kamu ambil alih bocah bandel ini?"
Alkena nampak diam, menimang permintaan Pak Juwo yang tentunya akan membuat dirinya kesusahan. Tapi terlepas dari itu, sebagai ketua OSIS yang penuh tanggung jawab, akhirnya Alkena mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
to ALKENA
Teen Fiction"Lo adalah rangkaian senyawa memabukan. Di dekat lo, jantung gue ser-seran gak karuan." Evelyn Cleasika. "Cewek bebal kayak lo harusnya dilempar aja kelaut, biar dunia jadi tentram!" Alkena Julian Garpati. ---FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. BUAT YANG U...