"Wae..??" Seulgi mencium bahu Irene yg terlihat sedang melamun.
Joy dan Yerim sudah pulang kerumah orang tua mereka untuk merayakan liburan natal dan tahun baru sejak 2 hari yang lalu. Dan tdi keluarga Wendy menjemputnya untuk menghabiskan liburan bersama keluarganya. Tersisa Seulgi dan Irene yg masih berada di dorm sampai saat ini. Mereka juga sudah berencana akan pulang ke Ansan dan Daegu, kerumah orang tua mereka masing2. Tapi mereka ingin menghabiskan waktu mereka berdua sedikit lebih lama sebelum mereka pulang.
"Anniyo~" Irene menghela nafas nya, semakin membenamkan punggungnya dalam dekapan Seulgi.
"Aku ingin kamu ikut pulang ke Ansan, Hyun~"
Perkataan Seulgi membuat Irene tersentak dan seketika menoleh menatap kekasihnya tak percaya.
"An~ Ansan??" Irene bertanya tak yakin.
"Aku ingin membawamu pulang, Hyun~" Seulgi mengeratkan dekapannya setelah mencium kepala Irene. Terdengar helaan nafas pelan dari bibirnya.
Irene mengusap lengan Seulgi yg melingkar erat ditubuhnya. Pembahasan ini, entah sudah berapa lama mereka tidak membahasnya dan cenderung menghindari pembahasan ini. Keluarga. Irene tak tau harus merespon seperti apa, dia tak mau membahas masalah ini, dia belum siap. Tapi dia sadar cepat atau lambat mereka akan sampai pada topik ini. Harus. Mereka sudah berpacaran hampir 5th sekarang, dan Irene belum mengatakan apapun pada orang tuanya. Bahkan tanpa mengatakan saja, dia yakin orang tua nya akan menentang hubungan mereka.
"aku~ aku takut Seul~" suara Irene melirih dalam dekapan Seulgi. "aku belum siap"
"arraso~ " Seulgi membenamkan wajahnya di leher Irene.
"Seul~ miandhe" Irene hanya bisa menunduk, dia merasa bersalah.
Sejak awal mereka berpacaran mereka sengaja menghindari topik keluarga. Atau lebih tepat nya topik 'bagaimana mereka akan mengatakan pda keluarga mereka?'. Karena saat itu mereka baru menjalani hubungan mereka dan mereka berfikir mungkin terlalu cepat jika memikirkan hal itu. Masuk tahun ke 3 mereka membahasnya lagi. Irene mengatakan jika dia belum siap, dan Seulgi memahami ketakutan Irene karena dia juga merasakan hal yg sama. di th ke 4 mereka, Seulgi mengatakan pada keluarga nya tentang hubungan nya dengan Irene. Dan disaat Seulgi telah menyiapkan mentalnya untuk menemani Irene bertemu keluarganya di Daegu. Irene mengatakan dia masih butuh waktu. Bahkan sampai saat ini Irene lah yg selalu mengulur waktu. Selalu meminta Seulgi memberinya waktu lagi dan lagi.
"aku mengerti, Rene~" Seulgi melepaskan dekapannya dari tubuh Irene. Seulgi menyaut ponselnya di atas meja dan beranjak pergi.
Irene sedikit tersentak mendengar Seulgi memanggilnya 'Rene',, dia tak suka panggilan itu, dia tak suka jika itu keluar dari bibir Seulgi meski dgn suara lembut. Dan lebih kaget saat melihat Seulgi keluar dorm.
"apa yg harus aku lakukan??" Irene hanya bisa bergumam. Pikiran nya kacau.
Kenapa harus disaat seperti ini?? Knapa harus sekarang?? keadaan yg dia hadapi beberapa bulan terakhir sejak kontroversinya membuatnya sangat tertekan. Beruntung banyak dukungan dari orang disekitarnya, dan Seulgi mengambil peran besar menyembuhkan keterpurukan nya. Tapi sekarang?? disaat keadaan sudah lebih baik, masalah lain kembali muncul. Kepalanya seperti ingin meledak.
"Seulgi~ah kamu kembali,," Irene segera menghampiri Seulgi yg baru saja masuk ke dorm. "Seul~ " Irene meraih tangan Seulgi dan menggenggam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry (FIRST DAY) || SEULRENE √
Fanfictionini hanya gambaran tentang bagaimana Seulgi mencoba menenangkan Irene setelah controversi yg dia alami waktu dekat ini.