BAB 8. APAKAH INI SAATNYA?

980 116 24
                                    

"Baiklah.. tidur dengan nyenyak lah Jieun.. jangan terbangun di malam hari, kalau kau terbangun eomma tidak ada disana.."

"Iya eomma.. jaga kesehatanmu juga disana.. aku tutup teleponnya yah..."

~PIIP

Setelah mematikan teleponnya, Jieun kembali menangis, menangisi nasibnya yang tak seberuntung orang-orang, jika Jieun diberi kesempatan untuk hidup di kehidupan barunya maka ia akan meminta kepada Tuhan agar ia dijadikan orang yang serba berkecukupan dan bisa bahagia bersama orang yang disayanginya.

Author POV

Saat ini nenek Sohyun datang ke apartementnya untuk mengunjungi cucu satu-satunya itu, katanya sekalian pulang dari berbelanja di pasar dan kebetulan bisnya tiba di dekat halte yang tak jau dari apartement Sohyun dan Taehyung.

"Padahal aku berniat akan mengunjungi nenek akhir bulan nanti.." ucap Sohyun sambil membantu barang bawaan neneknya.

"Tak apa.. lagi pula aku sudah berada disini.." jawab nenek Sohyun. "Dimana suamimu..?" lanjut nenek Sohyun sambil melangkah menuju sofa di ruang TV nya.

"Kalau jam segini, Taehyung masih bekerja.. nenek ingin bertemu dengannya? baiklah aku telepon sekarang" ucap Sohyun yang langsung pergi ke arah kamarnya untuk mengambil ponselnya.

"Tidak usah.. aku hanya menanyakannya saja.."  ujar nenek Sohyun, yang akhirnya membuat Sohyun mengurungkan niatnya dan duduk disebelah neneknya.

"Nenek ingin dibuatkan minuman apaan?"

"Aku kesini hanya ingin menjenguk cucuku saja.. aku tidak ingin apa-apa" jawab nenek Sohyun. "Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Taehyung? apa ia masih bersikap dingin padamu?"

"Tidak nek... sikapnya sudah lebih menghangat" jawab Sohyun.

"Baguslah kalau seperti itu.." ujar nenek Sohyun.

Setelah berucap seperti itu kedua orang itupun langsung terdiam, hingga sang nenek mengambil tangan Sohyun sambil mengelusnya.

"Umur ku sudah tidak muda lagi, entah kapan aku akan dipanggil sang pencipta, jadi aku menginginkan kau berbahagialah dengan keluarga kecilmu, segera buat Sohyun kecil agar kau tidak kesepian saat ditinggal suamimu bekerja" ucapan nenek Sohyun, membuat Sohyun kembali termenung memikirkan perkataan sang nenek yang memang ada benarnya.

"Nenek ini kenapa tiba-tiba saja berbicara seperti itu? Sohyun tidak ingin ditinggal oleh nenek" ujar Sohyun yang langsung memeluk sang nenek, dan neneknya hanya membalas dengan elusan kepala kepada sang cucu.

"Taehyung adalah anak yang baik, dia sudah cukup dewasa untuk menjadi seorang ayah, aku yakin ia juga sudah bisa membimbing mu menjadi seorang ibu yang baik.." jelas sang nenek.

"Nenek.. jika suatu saat nanti Taehyung menceraikanku.. dan disaat itu nenek sudah tidak ada.. aku harus berlari kemana? sedangkan di dunia ini aku hanya mempunyai nenek yang sangat menyayangi ku.." tiba-tiba saja Sohyun berucap seperti itu, dan membuat neneknya tersenyum untuk menjawab pertanyaan sang cucu.

"Pergilah ke rumah asalmu, dimana kau ku besarkan.. aku akan menitipkan rumah pada bibimu jadi kau bisa kapan saja kesana.." jawab nenek Sohyun membuat Sohyun menangis terharu.

Lantas sepasang nenek dan cucunya itu pun berpelukan, Sohyun yang tidak bisa menahan gejolak hatinya saat bertemu sang nenek langsung saja menumpahkannya dengan air mata, berbeda dengan sang nenek, ia tidak ingin terlihat rapuh di hadapan sang cucu.

"Jadilah ibu dan istri yang baik kelak...apapun resikonya, kau harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak, aku bangga bisa memiliki cucu seperti dirimu, kau adalah orang yang sangat baik... bahkan kau bisa saja merelakan dirimu untuk kebahagiaan orang lain, tapi ku mohon jangan lakukan hal itu.. jika itu akan berdampak buruk untukmu" ucap nenek Sohyun memberi nasihat kepada Sohyun.

MARRIED BY ACCIDENT {KTH}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang