09: Dua Kepribadian

1.3K 325 43
                                    

"chan, woy! mau kemana anjir?! bu pelajaran bu suzy belum beres. HEY INI BELUM ISTIRAHAT!" tanya chenle yang diakhiri dengan teriakan.

sungchan yang mendengar teriakan chenle justru malah makin menjauh dan meninggalkan kelas tanpa sahabatnya.

biasanya sungchan pasti keluar kelas rame-rame, tapi sekarang memilih sendiri.

itu terjadi beberapa kali semenjak sungchan berencana untuk pergi. dia jadi membiasakan diri kemana-mana sendiri, karena nanti kalo dia pergi gak akan membawa mereka.

dari pagi tadi, sungchan duduk di meja yang dekat dengan jendela. tukar posisi gitu sama temen yang lain karena dia mau lihat kondisi lapangan.

hari ini winter ada jadwal olahraga, itu alasan kenapa sungchan keluar kelas.

dia mau bertemu dengan winter di luar jam istirahat. sekarang jam olahraga winter udah beres da diberi ada waktu istirahat 15 menit sebelum ke pelajaran baru.

dari kejauhan sungchan melihat giselle memberi kode ke winter, dan yang diberi kode langsung berbalik berdiri menatap sungchan yang berjalan ke arahnya.

"kenapa?" tanya winter setelah sungchan berdiri tepat di depannya.

giselle langsung pergi meninggalkan winter berdua dengan sungchan.

"gak papa, cuman pengen lihat lo aja" jawab sungchan.

winter membuka matanya dengan lebar karena terkejut sungchan mengatakan hal itu untuk pertama kalinya.

"serius?" tanya winter yang terharu.

"mau gue temenin istirahat di kantin gak?" tanya sungchan yang mengalihkan pertanyaan winter.

"gue gak suka makan beres olahraga, biasanya keringin rambut dulu di uks" jawab winter.

jadi di uks itu ada hair dryer satu untuk semua yang sebenarnya milik winter. kalo rambut lepek atau belum kering setelah di keramas, bisa ikut pake itu di uks.

dan pastinya gak perlu izin.

tapi winter selalu menjadi pengguna pertama ketika selesai olahraga, dia gak suka rambut lepek karena keringat.

"yaudah, gue temenin" kata sungchan yang berjalan lebih dulu.

winter langsung mengikutinya dari belakang, ini lebih seperti dia yang mengantar sungchan.

dari lapangan, menuju uks itu agak jauh. mereka berjalan seperti orang asing, tanpa bersuara satu sama lain.

sesampainya di uks, winter langsung mengambil hair dryer di lemari dan dia duduk di kursi yang dekat dengan sakelar listrik.

sungchan hanya berdiri di belakang winter dan melihatnya sedang menyalakan hair dryer.

"kok tumben uks sepi, biasanya juga rame" kata sungchan heran, dia gak pernah masuk uks tapi tahu sekali kondisi uks sekolahnya bagaimana.

"masih pagi, nanti beres istirahat" ujar winter.

disini sungchan kurang tahu perannya akan melakukan apa selain menonton winter menggunakan hair dryer ke seluruh rambutnya.

saat winter menggunakan ke bagian belakang rambut, sungchan langsung meraih hair dryer tersebut.

"eh gak usah, biar gue aja" kata winter yang berbalik sambil menagih kembali hair dryer.

"diem"

winter berbalik lagi ke posisi tadi dan sungchan menggunakan hair dyer itu sambil memainkan rambut winter agar kering merata.

fiancé like felonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang